1. Bagaimana Mereka Melihat Perbedaan
Generasi Milenial dan Gen Z menunjukkan perbedaan pandangan yang signifikan terhadap keberagaman, terutama dalam konteks gender. Berdasarkan laman playinnovation.com.au, Gen Z nampaknya lebih terbuka terhadap konsep keberagaman secara umum, dan lebih spesifik lagi, mereka memahami dan menerima konsep fluiditas gender. Pada tahun 2019, laporan Tren Budaya Endeavour Global Marketing menyatakan bahwa konsep kecantikan yang mengakomodasi ketidakstabilan gender mencapai “titik puncaknya”, sehingga menciptakan peluang baru untuk pengembangan produk yang lebih inklusif.
Gen Z juga menunjukkan minat yang lebih besar terhadap produk yang tidak terikat dengan stereotip gender tradisional. Mereka menghargai keberagaman dalam identitas gender, membuka peluang bagi inovasi dalam produk-produk yang netral gender atau inklusif. Meskipun kaum Milenial juga memiliki sikap positif terhadap keberagaman, perbedaan pandangan tersebut mungkin mencerminkan evolusi budaya dan nilai dari waktu ke waktu. Gen Z menjadi motor penggerak dalam mendobrak hambatan gender dalam konsep kecantikan dan produk lainnya, sehingga menciptakan peluang inovasi yang lebih sesuai dengan tuntutan masyarakat modern.
2. Pengaruh Perkembangan Teknologi
Generasi Milenial lahir antara tahun 1982 dan 2000, menyaksikan perubahan teknologi yang signifikan, termasuk komersialisasi internet, diperkenalkannya laptop, iPhone, dan media sosial awal seperti Facebook dan MySpace. Dalam fase kehidupan mereka ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, Gen Z yang lahir belakangan memiliki latar belakang teknologi yang berbeda. Mereka tidak mengetahui kehidupan sebelum internet dan ledakan media sosial serta pengalaman mereka, yang dipengaruhi oleh perpecahan dunia, ketidakstabilan sosial, pandemi global, dan dominasi platform seperti TikTok.
Perbedaan latar belakang ini menciptakan dua kelompok yang mengadaptasi teknologi dengan cara berbeda. Generasi milenial telah mengalami evolusi teknologi sepanjang hidupnya sehingga memberikan mereka keunggulan dalam memahami perkembangan teknologi secara mendalam. Sementara itu, Gen Z dikenal sebagai “Tech Natives”, yang tumbuh di lingkungan yang sepenuhnya terikat dengan teknologi. Mereka memiliki keterampilan teknologi tinggi, namun juga menghadapi tantangan konsentrasi karena pengaruh ponsel pintar dan tren media sosial.
3. Pandangan Hidup
Menurut greekreporter.com, Gen Z tampak lebih realistis dalam pandangan hidupnya dibandingkan generasi Milenial. Milenial cenderung optimis, didorong oleh dukungan orang tua Baby Boomer dan tumbuh dalam kemakmuran dan peluang yang lebih besar. Sebaliknya, Generasi Z menghadapi ketidakstabilan sosial dan ekspektasi mereka lebih tinggi. Mereka menuntut loyalitas dari dunia usaha, merek, dan pengecer, dan jika mereka merasa tidak dihargai, mereka bersedia beralih ke pilihan lain. Ekspektasi yang lebih tinggi merupakan ciri khas Gen Z. Generasi Millenial tumbuh di era internet dial-up dan telepon yang hanya dapat melakukan panggilan dan mengirim pesan. Gen Z lahir di dunia yang dibanjiri teknologi. Teknologi yang awalnya inspiratif dan inovatif bagi kaum Milenial kini dianggap remeh oleh Gen Z. Mereka ingin segala sesuatunya berjalan cepat dan jika tidak, bisa saja mereka berasumsi ada yang tidak beres.
Privasi juga menjadi nilai penting bagi Gen Z yang lebih selektif dalam membagikan informasi pribadinya secara online, berbeda dengan generasi Milenial yang tumbuh ketika teknologi digital baru muncul dan menjadikan hampir setiap aspek kehidupan mereka publik. Identitas dan stabilitas hidup juga menjadi perbedaan signifikan antara kedua generasi ini. Milenial menyelesaikan studinya, menetap di satu tempat, membeli rumah, menikah dengan teman SMA, dan memiliki anak. Gen Z, sebaliknya, menghadapi kebingungan identitas dan merasa bingung secara sosial. Mereka tumbuh di era dominasi digital, ketidakstabilan sosial, dan pandemi global, dan merasa bingung dengan masa depan mereka.
4. Pola Komunikasi
Menurut blackbear.global, generasi milenial merupakan generasi pertama yang mengenal internet dan terbiasa dengan komunikasi digital. Mereka adalah generasi pertama yang bisa dengan mudah terhubung secara global. Gen Z yang lahir belakangan tidak pernah hidup tanpa internet dan selalu ingin mengetahui alasan dibalik segala hal. Kedua generasi tersebut kecanduan perangkat digital, namun Gen Z lebih terbiasa berkomunikasi secara tatap muka, sedangkan generasi Milenial lebih terlatih dalam mendengarkan melalui media digital. Perbedaan ini mencerminkan perbedaan pandangan dan pengalaman terhadap perkembangan teknologi, namun juga menunjukkan bahwa kebutuhan dasar untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara sosial tetap penting bagi kedua generasi. Meski generasi milenial lebih terbiasa berkomunikasi secara online, namun generasi Z lebih memilih untuk mengekspresikan diri secara langsung. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terhubung melalui teknologi, kebutuhan manusia akan interaksi sosial tetap menjadi faktor kunci dalam dinamika tersebut