NEWS

Penulisan Amin yang benar, perhatikan pengucapannya agar tidak mengubah makna

Penulisan Amin yang benar, perhatikan pengucapannya agar tidak mengubah makna


Kalau dilihat dari tata bahasa Indonesia, penulisan amin yang benar adalah amin. Jadi dalam konteks resmi sebaiknya lafadz ini ditulis sesuai dengan yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu amin. Namun penulisan bentuk amin yang menyesuaikan dengan pengucapan bahasa Arab tetap dapat digunakan.

Dalam bahasa Arab, bila bentuk suatu kata berubah, maka perubahan itu juga mengubah maknanya. Dengan begitu, jika kata amin ditulis dengan pengucapan yang berbeda, tentu akan mempunyai arti yang berbeda pula. Ada empat jenis sightot ta’amin atau tulisan amin, beserta penjelasan dan maknanya.

Amin (آمِيْن): Percayalah

Terdiri dari tiga huruf yaitu panjang alif (آ), mim (م), dan nun (ي). Baik huruf alif maupun mim dibaca pendek.

Aamin (أٰمِنْ): Orang yang dapat dipercaya

Terdiri dari tiga huruf yaitu alif panjang (أٰ), mim (م), dan nun (ن). Huruf alif dibaca panjang sedangkan mim dan nun dibaca pendek.

Amin (أٰمِيْن): Beriman atau memberi kepastian iman

Terdiri dari tiga huruf yaitu panjang alif (أٰ), mim (م), dan nun (ي). Huruf alif dibaca panjang sedangkan mim dibaca lebih panjang dari nun.

Amin (أٰمِيْنَ): Orang yang ingin pergi ke suatu tempat atau menerimanya.

Terdiri dari tiga huruf yaitu alif panjang (أٰ), mim (م), nun (ي), dan tanda tasydid di atas huruf mim (مّ). Baik huruf alif maupun mim dibaca panjang-panjang.

Exit mobile version