NEWS

Pengertian Fathatain Dalam Al-Qur’an, Mengenal Cara Membaca dan Jenis Harakat Lainnya

QS Al-Kafirun Ayat 1-6, Lengkap dengan Terjemahan dan Tafsirnya


Setelah memahami fathatain, Anda perlu mengetahui jenis-jenis harakat lainnya yang sering digunakan dalam surat-surat Al-Qur’an, yaitu sebagai berikut:

1. Fatah

Fathah merupakan tanda baca Alquran yang berbentuk garis mendatar di atas huruf hijaiyah. Secara harafiah kata fathah berarti pembukaan. Fathah mewakili fonem ‘a’. Apabila sebuah surat diberi fathah harakat, maka huruf tersebut akan berbunyi ‘a’. Huruf yang mempunyai arti fathah jika diikuti oleh Alif juga mewakili fonem ‘a’ yang dibaca panjang.

2. Kasrah

Kasrah adalah tanda baca Alquran yang berbentuk garis mendatar di bawah huruf hijaiyah. Kasrah mewakili fonem ‘i’. Secara harfiah, kasrah berarti melanggar. Apabila sebuah surat diberi harakat kasrah, maka huruf tersebut akan berbunyi ‘i’. misalnya ‘ba’ yang diberi kasrah makan akan dibaca bi. Apabila huruf yang bermakna kasrah bertemu dengan huruf ya (ي) maka akan mewakili fonem ‘I’ yang dibaca panjang.

3. Sial

Dammah adalah tanda baca Al-Qur’an yang berbentuk huruf waw (و) kecil yang diletakkan di atas huruf hijaiyah. Dammah mewakili fonem ‘u’. Artinya jika huruf hijaiyah diberi dammah maka cara membacanya adalah dengan bunyi ‘u’. Misalnya huruf ‘ba’ yang diberi dammah akan berbunyi ‘bu’. Apabila huruf yang bermakna dammah bertemu dengan huruf waw (و ) maka akan mewakili fonem ‘u’ yang dibaca panjang.

4. Sukun

Sukun merupakan harakat berbentuk bulat yang ditulis pada huruf hijaiyah. Sukun harakat melambangkan matinya sebuah huruf hijaiyah. Misalnya kata mad مـَدْ terdiri dari huruf mim yang mempunyai arti fathah (مَ) yang menghasilkan bunyi ‘ma’, dan disusul dengan huruf dal yang mempunyai arti sukun دْ yang menghasilkan konsonan ‘d’ sehingga dibaca gila’.

5. Tasydid

Tasydid merupakan tanda baca dalam Al-Qur’an yang bentuknya seperti kepala huruf sin (س) yang diletakkan di atas huruf hijaiyah. Harakat tasydid melambangkan penekanan pada huruf konsonan yang ditulis dengan lambang konsonan rangkap.

Misalnya pada kata شـَـدَّةٌ yang berbunyi ‘syaddah’ yang terdiri dari huruf syin yang mempunyai arti fathah ش yang menghasilkan bunyi ‘sya’, disusul dengan huruf dal yang mempunyai arti tasydid fathah دَّ yang menghasilkan bunyi ‘ dda’, diikuti ta marbuta ةٌ di akhir kata yang menghasilkan bunyi ‘h’, sehingga menjadi ‘syaddah’.

6. Dhammahtain

Dhammahtain adalah tanda baca atau diakritik atau vokal dalam tulisan arab untuk menunjukkan bahwa huruf di akhir kata diucapkan dammah namun ibarat bertemu dengan huruf mati.

Dhammahtain juga sering disebut dengan tanwin dhammah karena bentuknya seperti huruf wawu kecil ganda dan terletak di atas satu huruf hijaiyah. Cara membaca harakat dhammahtain adalah dengan mendengung dan membunyikan /-un/ atau diucapkan seperti dhammah tetapi seperti bertemu huruf nun. Perlu diketahui bahwa tanda tanwin dhammahtain yang baik selalu berada pada huruf terakhir sebuah kata. Namun untuk surat yang bertanda harakat dhammahtain tidak perlu ditambah alif.

7. Kasratain

Kasratain merupakan tanda baca atau diakritik atau vokal dalam tulisan arab untuk menunjukkan bahwa huruf di akhir kata diucapkan kasrah namun ibarat bertemu dengan huruf mati. Harakat ini disebut juga dengan tanwin kasrah karena bentuknya seperti dua garis miring kecil dan terletak di bawah satu huruf hijaiyah.

Cara membaca kasratain seperti kasrah tetapi seperti bertemu dengan huruf mati atau mengeluarkan bunyi /in/. Perlu diketahui bahwa tanda tanwin good kasratain selalu berada pada huruf terakhir suatu kata. Namun untuk surat yang bertanda harakat kasratain tidak perlu ditambah huruf alif.

Exit mobile version