NEWS

Peneliti Tiongkok mengembangkan bahan bangunan rendah karbon

Peneliti China kembangkan material bangunan rendah karbon

Beijing (ANTARA) – Ilmuwan China telah mengembangkan bahan bangunan baru yang rendah karbon, terinspirasi dari cacing laut. Pembangunan tersebut menawarkan potensi penghematan energi dan pengurangan emisi di sektor bangunan. Para peneliti dari Technical Institute of Physics and Chemistry (TIPC) di bawah Chinese Academy of Sciences (CAS) baru-baru ini mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal Matter. “Bahan bangunan berbahan dasar semen konvensional mengkonsumsi banyak energi dalam proses produksinya dan pada saat yang sama menghasilkan emisi karbon yang tinggi, sehingga pengembangan bahan bangunan baru yang rendah karbon sangatlah penting,” kata penulis studi dan peneliti di TIPC Wang Shutao. Para peneliti menemukan bahwa sejenis cacing laut yang disebut cacing istana pasir (Phragmatopoma californica) memiliki pendekatan unik dalam membangun sarang.

Cacing tersebut dapat mengikat butiran pasir atau pecahan cangkang menggunakan perekat intrinsik yang disekresikan, sehingga menciptakan rumah yang disebut istana pasir koloni.

Para peneliti mengembangkan bahan bangunan baru menggunakan perekat alami yang terinspirasi dari perekat yang dihasilkan cacing laut. Material baru ini dapat diproduksi pada suhu dan tekanan atmosfer rendah.

Menurut penelitian, bahan bangunan tersebut serbaguna, dapat digunakan pada berbagai jenis butiran, seperti pasir gurun, pasir laut, terak beton, kokas batubara, dan residu mineral.

Bahan ini juga memiliki kinerja mekanik yang baik, kemampuan daur ulang yang unik, sifat anti-pelapukan, dan skalabilitas.

“Kinerja komprehensif yang luar biasa ini memungkinkan material baru ini menjadi material bangunan yang menjanjikan dalam konstruksi rendah karbon generasi berikutnya,” kata Wang.

Wartawan: Xinhua
Redaksi : Imam Budilaksono
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version