NEWS

Penderita cacar monyet dengan kondisi stabil tidak perlu antivirus

Penderita cacar monyet dengan kondisi stabil tidak perlu antivirus

hanya sekelompok kecil pasien yang terindikasi mendapat obat antivirus, yaitu kelompok yang memang memiliki risiko berkembang menjadi penyakit parah

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis penyakit dalam, konsultan penyakit tropis dan menular dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Robert Sinto SpPD, K-PTI mengatakan penderita cacar monyet tidak memerlukan obat antivirus jika kondisinya stabil.Jadi, pasien yang terindikasi mendapat obat antivirus hanya sebagian kecil, yaitu kelompok yang memiliki risiko berkembang menjadi penyakit serius atau pasien yang sudah dalam kondisi serius, kata Robert saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, penderita cacar monyet baru bisa dianggap dalam kondisi serius dan bisa diberikan obat antivirus jika terdapat lebih dari 100 lesi di tubuhnya atau mengalami gejala lain seperti mual, muntah, atau demam tinggi.

Penderita lain yang juga bisa diberikan obat antivirus adalah mereka yang lesinya terletak di tempat yang rentan, misalnya di sekitar mata yang dapat menyebabkan kebutaan dan di tenggorokan yang dapat menyumbat saluran napas.

Sementara itu, dari 14 kasus aktif cacar monyet yang terkonfirmasi di Indonesia hingga Kamis (26/10) dan telah mendapat perawatan medis, semuanya dalam kondisi stabil dan tidak memerlukan obat antivirus.

Baca juga: Praktisi Sebut Penularan Cacar Monyet Lebih Lambat Dibandingkan Cacar Air

Selain itu, ia mengatakan vaksinasi sangat efektif mencegah penyakit cacar monyet meski belum 100 persen karena belum ada vaksin yang mencapai tingkat efektivitas tersebut.

“Meskipun Anda masih bisa tertular cacar monyet, ukuran lesinya jauh lebih kecil berkat vaksinasi,” katanya.

Vaksinasi juga masih efektif sebagai pencegahan pasca pajanan bagi individu yang melakukan kontak dengan pasien terkonfirmasi.

Namun dalam kesempatan terpisah, Robert menyebut pemerintah masih belum membuka akses terhadap vaksin cacar monyet secara penuh, karena pemberian vaksin saat ini diprioritaskan pada kelompok risiko tinggi.

Apalagi, masih banyak cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah tertular cacar monyet selain dengan memberikan vaksin.

Kita juga bisa mencegah penularan tanpa harus diberikan vaksin, banyak langkah yang bisa dilakukan, kata Robert dalam diskusi online bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Salah satu langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan membiasakan hidup bersih dan sehat serta menghindari kontak erat dan hubungan seksual dengan penderita cacar monyet.

Baca juga: DKI Vaksinasi 500 Orang dari Kelompok Risiko Cacar Monyet

Baca juga: Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat temukan empat kasus cacar monyet

Baca juga: Kementerian Kesehatan memperkirakan cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus

Wartawan: Nabil Ihsan
Redaksi : Satyagraha
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version