Pemkot Semarang mewajibkan hotel menggunakan air PDAM
Terkait penerapan aturan tersebut, kata dia, pihaknya tengah menggencarkan patroli untuk mengecek hotel dan mal yang mungkin menggunakan air bawah tanah agar bisa dilakukan tindakan.
Sementara itu, pakar sumber daya air Universitas Diponegoro Semarang, Prof Suripin, mengakui penggunaan air bawah tanah begitu masif sehingga tidak mudah untuk dihentikan begitu saja.
“Memang ada larangan mengambil air bawah tanah, atau paling tidak dikurangi. Kalau ambil banyak, tidak bisa dihentikan. Setidaknya tidak bisa menunggu jaringan PDAM mencapai 100 persen, benar,” katanya.
Menurut dia, eksploitasi air bawah tanah akan berdampak pada penurunan muka tanah yang semakin cepat sehingga harus dilakukan upaya penyeimbangan yaitu pengisian kembali air bawah tanah.
“Kalau tidak ada keseimbangan antara yang diambil dan diisi, ini terus berlanjut dan sulit dihentikan. Berhenti kalau ada keseimbangan antara yang diambil dan diisi,” ujarnya.
Pengisian ulang air tanah, kata dia, bisa dilakukan oleh semua orang dan tidak membutuhkan biaya besar, termasuk dengan membuat sumur resapan agar ketersediaan air bawah tanah terisi kembali.
Wartawan: Zuhdiar Laeis
Redaktur : M.Tohamaksun
HAK CIPTA © ANTARA 2023