NEWS

Pemerintah lakukan penelitian menyeluruh validasi data cadangan nikel

Pemerintah lakukan penelitian menyeluruh validasi data cadangan nikel

Harus diusut tuntas, apakah benar cadangan nikel (tersisa 10-15 tahun). Pemerintah inilah yang akan mengkajinya.

Bangkalan, Jawa Timur (ANTARA) – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin mengatakan pemerintah akan melakukan riset menyeluruh untuk memvalidasi data mengenai ketersediaan cadangan nikel Indonesia.“Harus diusut tuntas, apakah benar cadangan nikel (sisa 10-15 tahun). Pemerintah akan mengkajinya,” kata Wapres Ma’ruf kepada pers usai menggelar pertemuan dengan para ulama pesantren dan tokoh agama dari seluruh penjuru. se-Madura, di Pondok Pesantren Al Anwar, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Kamis.

Wakil Presiden Ma’ruf menjelaskan pentingnya pemanfaatan sumber daya alam nikel dalam proses hilirisasi agar memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan teknologi dan menciptakan banyak lapangan kerja.

“Kita bidik nikel dalam upaya hilirisasi. Jadi hilirisasi nikel mempunyai nilai manfaat yang besar baik bagi para ahli teknologi maupun bagi tenaga kerja kita yang nantinya bisa bekerja di pabrik pengolahan nikel,” ujarnya lagi.

Melalui proses hilirisasi, kata Ma’ruf, negara akan memperoleh pendapatan yang jauh lebih besar dari industri nikel.

Karena itu, Wapres menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memverifikasi data cadangan nikel Indonesia.

Mengenai itu saya kira perlu diselidiki lagi apakah benar itu saja, (akan) coba dikaji lagi, ujarnya pula.

Sebelumnya beredar informasi mengenai data sumber daya bijih nikel Indonesia mencapai 17,68 miliar ton dengan cadangan 5,24 miliar ton. Adapun sumber daya logam nikel mencapai 177 juta ton dengan cadangan 57 juta ton.

Dengan jumlah sumber daya dan cadangan tersebut, diperkirakan umur cadangan nikel saprolit (kadar tinggi) adalah 15 tahun dan cadangan nikel limonit (kadar rendah) adalah 34 tahun.

Baca juga: Luhut: Potensi Nikel Melimpah Indonesia punya posisi tawar yang kuat
Baca juga: Cadangan nikel Antam untuk industri baterai hingga 30 tahun

Pengkhotbah : Pribadi Indra Arief
Redaksi : Budisantoso Budiman
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version