Jambi (ANTARA) – Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Jambi Prihartanta Eka Budi Jatmika membenarkan adanya kapal pengangkut batu bara yang melintasi Sungai Batanghari menyerempet atau menabrak pelabuhan milik PT Pelindo Regional 2 Jambi, Senin pagi.
Benar terjadi sekitar pukul 06.00 WIB kapal batubara yang melintas di depan pelabuhan milik Pelindo menabrak pembatas pelabuhan, namun tidak ada kerusakan berarti dalam kejadian itu, kata Prihartanta Eka Budi Jatmika, saat dihubungi ANTARA .
Namun kepastian dan kronologi kejadian masih ditangani petugas KSOP Jambi dan akan diinformasikan kembali perkembangan selanjutnya.
Saya belum mendapat laporan resmi terkait nama perusahaan kapal batubara yang jatuh di pelabuhan milik Pelindo, karena saya sedang bertugas di Jakarta, tapi kejadian itu benar adanya, kata Prihartanta Eka Budi Jatmika.
Sementara berdasarkan video berdurasi 2 menit 29 detik, tampak kapal tunda bernama Hutama Mandiri 03 yang sedang menarik tongkang atau kapal bermuatan batu bara kehilangan kendali akibat derasnya arus Sungai Batanghari dan air pasang menghantam tiang pelabuhan milik. Pelindo Regional 2 Jambi.
Sementara itu, Humas Pelindo Regional 2 Jambi Ahmad Riza saat dikonfirmasi juga membenarkan tiang pelabuhannya ditabrak kapal pengangkut batu bara pada pagi hari.
Atas kejadian tersebut kami telah mengirimkan tim teknis untuk menangani kasus tersebut dan saat ini tidak ada kerusakan berarti dalam kejadian tersebut dan kasus tersebut juga sudah diserahkan ke KSOP Jambi, ”ujarnya.
Sementara itu, Ditpolda Jambi Kompol Tri Waluyo saat dikonfirmasi terkait kejadian tersebut masih menunggu laporan resmi dan akan segera memeriksa terlebih dahulu kejadian tersebut.
Sejak jalur Sungai Batanghari Jambi digunakan sebagai jalur pengangkutan batubara dari berbagai daerah menuju pelabuhan, telah terjadi beberapa kejadian kapal menabrak tiang-tiang pembatas jembatan di sepanjang sungai di Jambi dan yang terbaru sebuah tongkang pengangkut batubara tenggelam di kawasan Muarojambi.
Pemanfaatan sungai sebagai jalur pengangkutan batubara juga harus diperhatikan oleh semua pihak agar sungai dan sekitarnya tidak rusak akibat aktivitas pengangkutan batubara dengan menggunakan kapal.
Wartawan: Nanang Mairiadi
Redaksi : Edy M Yakub
Hak Cipta © ANTARA 2024