Surabaya (ANTARA) – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama sekitar 150 santri melaksanakan kegiatan penanaman 2.500 bibit mangrove dan pembersihan kawasan Pantai Romokalisari, Surabaya, Jumat pagi.
Kegiatan ini merupakan rangkaian agenda peringatan “Hari Santri 2023” yang dipusatkan di Kota Surabaya, 20-22 Oktober 2023.
Karena penanaman mangrove sebenarnya sejalan dengan keinginan Pak Jokowi, agar lingkungan, biota laut, dan ekosistem laut di negara kita tetap terjaga dan bisa dikembangkan lebih baik lagi, kata Wakil Sekjen PBNU Safira Rosa Machrusah saat memberikan keterangan. di sela-sela kegiatan.Baca juga: DPRD Bangga Kebun Raya Mangrove Surabaya Pertama di Indonesia
PBNU, kata dia, juga ingin santri terlibat langsung dalam mengamalkan setiap ajaran Islam yang dipelajarinya selama menuntut ilmu di pesantren.
Praktik langsung ini pada akhirnya mampu menumbuhkan kesadaran dan membangun pola pikir terhadap seluruh aspek pelestarian lingkungan.
“Di dalam Alquran banyak hal yang mengajarkan tentang kepedulian terhadap lingkungan hidup, disebutkan dalam beberapa ayat, dan kami ingin menunjukkan bahwa apa yang kami baca harus dilaksanakan,” ujarnya.
Tak hanya itu, Safira menyatakan, penanaman bibit mangrove di kawasan Pantai Romokalisari juga merupakan langkah PBNU dan mahasiswa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, baik pedagang makanan maupun nelayan.
Sebab, titik penanaman mangrove juga berada di kawasan wisata Adventure Land Romokalisari. “Pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi,” kata Safira.
Setelah itu para santri, PBNU, Banser NU, dan beberapa nelayan menuju lokasi penanaman mangrove yang berjarak sekitar 500 meter dari kantin.
Mereka terlihat berjalan menyusuri jembatan bambu dan berkumpul di tengah gazebo sebelum akhirnya menuruni beberapa anak tangga menuju pantai untuk melakukan penanaman.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, usai kegiatan penanaman mangrove di Surabaya selesai, pengurus PBNU melanjutkan kegiatan serupa pada pukul 14.00 WIB di Pantai Permata, Probolinggo, Jawa Timur.
Reporter: Willi Irawan/Ananto Pradana
Redaktur: Endang Sukarelawati
HAK CIPTA © ANTARA 2023