NEWS

PBB: Hanya separuh generasi muda yang benar-benar paham tentang perubahan iklim

PBB: Hanya separuh anak muda benar-benar paham soal perubahan iklim

PBB (ANTARA) – Meski sebagian besar anak-anak dan remaja pernah mendengar tentang perubahan iklim, hanya separuh dari mereka yang memahaminya, menurut jajak pendapat UNICEF dan Gallup yang dirilis Kamis (7/12).Dalam jajak pendapat tersebut, rata-rata 85 persen anak muda berusia 15-24 tahun di 55 negara mengatakan mereka pernah mendengar tentang perubahan iklim. Namun, hanya 50 persen yang memilih definisi yang benar.

Para generasi muda diminta untuk memilih antara perubahan musiman cuaca yang terjadi setiap tahun dan fenomena cuaca yang lebih ekstrim serta peningkatan suhu rata-rata dunia akibat aktivitas manusia, untuk mengukur pengetahuan mereka tentang perubahan iklim.

Respons “perubahan yang lebih ekstrim” adalah jawaban yang benar sebagaimana didefinisikan dalam Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim.

Jajak pendapat tersebut dirilis saat para pemimpin dunia berkumpul di Dubai untuk menghadiri sesi ke-28 Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP28) pada tahun 2023.

“Kaum muda telah menjadi pahlawan terbesar dalam mendorong aksi untuk mengatasi dampak perubahan iklim. Mereka menyerukan aksi iklim di jalan-jalan atau di gedung pertemuan, dan kita perlu berbuat lebih banyak untuk memastikan bahwa semua anak dan remaja memahami perubahan iklim. krisis yang membayangi masa depan mereka,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell.
Orang-orang mengambil bagian dalam protes perubahan iklim di Times Square di New York, Amerika Serikat, pada 20 September 2020. (ANTARA/Xinhua/Wang Ying)

Ia mengatakan bahwa pada COP28, para pemimpin harus berkomitmen untuk memastikan anak-anak dan remaja mendapat pendidikan mengenai isu-isu ini, dipertimbangkan dalam diskusi, dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang akan membentuk kehidupan mereka selama beberapa dekade mendatang.

Pengetahuan di kalangan generasi muda ditemukan paling rendah di negara-negara menengah ke bawah dan berpendapatan rendah, negara-negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti Pakistan (19 persen), Sierra Leone (26 persen), dan Bangladesh (37 persen). , kata UNICEF.

Indeks Risiko Iklim Anak UNICEF yang diterbitkan pada tahun 2021 menyebutkan bahwa anak-anak di ketiga negara tersebut tergolong berisiko sangat tinggi terhadap dampak perubahan iklim dan degradasi lingkungan, yang mengancam kesehatan, pendidikan, dan perlindungan mereka serta menjadikan mereka rentan terhadap penyakit. matikan.

Wartawan: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version