NEWS

Paus serukan cegah eskalasi, hindari konflik meluas di Timur Tengah

Paus Fransiskus dijadwalkan ke Indonesia pada 3 September 2024

Jakarta (ANTARA) – Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus, menyatakan keprihatinannya atas eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah menyusul serangan rudal dan drone Iran ke Israel pada Sabtu (13/4).“Saya menyerukan dengan tulus (kepada semua pihak) untuk menghentikan segala tindakan yang dapat memicu kekerasan yang semakin parah, yang berisiko menyeret kawasan Timur Tengah ke dalam konflik militer yang lebih buruk lagi,” kata Paus dalam keterangannya di media sosial, Minggu (14/1). 4) .

Ia mengatakan, tidak ada negara yang boleh mengancam keberadaan negara lain karena semua negara harus hidup berdampingan secara damai.

Paus Fransiskus juga menekankan pentingnya penerapan solusi dua negara untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina. Ia mengatakan solusi dua negara merupakan kehendak rakyat Palestina dan Israel.

“Semua negara harus mendukung perdamaian dan membantu rakyat Israel dan Palestina untuk hidup berdampingan dengan aman di dua negara,” kata Paus.

“Itu adalah keinginan mereka yang dalam dan pantas, dan itu adalah hak mereka! “Dua negara adalah tetangga,” kata Paus Fransiskus.

Selain itu, pemimpin Gereja Katolik itu berharap tercapainya gencatan senjata di Jalur Gaza dan segera dilakukan perundingan untuk mengakhiri konflik.

Baca juga: Pemimpin UE dan G7 mendesak upaya mencegah eskalasi di Timur Tengah

Paus juga menegaskan, masyarakat Palestina di Jalur Gaza yang saat ini sedang dilanda krisis kemanusiaan harus terus dibantu. Ia pun berharap seluruh sandera bisa segera dibebaskan.

“Tidak ada lagi perang, tidak ada lagi serangan, tidak ada lagi kekerasan! Dukung dialog dan perdamaian!” kata Paus Fransiskus.

Permusuhan terbaru antara Iran dan Israel dipicu oleh serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April.

Serangan itu menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting. Iran menuduh Israel bertanggung jawab atas serangan fatal itu.

Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan drone ke arah Israel pada Sabtu malam (13/4).

Serangan tersebut, menurut Israel, berhasil digagalkan dan hanya mengenai pangkalan udara militer di Israel namun tidak menimbulkan kerusakan serius.

Baca juga: Presiden Israel Anggap Serangan Iran Sebagai “Deklarasi Perang”

Baca juga: Biden Peringatkan Netanyahu untuk ‘Berpikir Hati-hati’ Sebelum Menanggapi Iran

Wartawan: Nabil Ihsan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version