masyarakat tenggelam dalam partai oligarkiJakarta (ANTARA) – Fraksi Demokrat DKI menilai Pemilu 2024 dimenangkan oleh kekuatan modal oligarki, yakni dugaan adanya politik jual beli suara dalam penyelenggaraan pesta demokrasi.Politik jual beli suara akan membuat masyarakat tenggelam dalam partai oligarki, mengecam orde baru tapi meniru tanpa malu-malu, kata Ketua Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Taufik Hidayat atau Tope di Jakarta, Senin. .
Tope menjelaskan, mereka yang tidak punya modal melimpah tentu akan tersingkir, termasuk mereka yang menolak menggadaikan diri kepada pemilik modal.
Pada pemilu 2024, kata dia, pembentukan kader, artikulasi, dan agregasi dihilangkan dalam sistem politik transaksional, karena adanya variabel kapital.
Menurutnya, pihaknya selalu konsisten membantu masyarakat sejak lahir hingga meninggal. Misalnya membantu melahirkan anak warga, membantu anak bersekolah hingga lulus sekolah hingga mendapatkan akses pekerjaan.
Baca juga: Bawaslu Jakarta Selatan tak temukan politik uang saat tahapan pemilu
Namun sayang, lanjutnya, pada pemilu 2024, warga tersebut malah memilih partai lain hanya karena diberi uang Rp 200 ribu per orang.
Oleh karena itu, dia yakin, masyarakat menikmati politik jual beli sambil berteriak pemberantasan korupsi.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah mempercayai dan mempercayakan aspirasinya dengan memilih Demokrat.
Terima kasih kepada 444.314 warga Jakarta yang telah memberikan kepercayaannya kepada Partai Demokrat pada Pemilu 2024, ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum telah mengumumkan hasil pemilu 2024, baik pemilu presiden maupun pemilu legislatif.
Baca juga: Bawaslu Jakarta Barat selidiki dugaan politik uang calon DPR di Tambora
Namun sejumlah kalangan berharap sistem pemilu ke depan diperbaiki sehingga menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang demokratis.
Perolehan kursi DPR RI oleh Partai Demokrat mengalami penurunan meski terjadi sedikit peningkatan perolehan suara. Pada 2019, Partai Demokrat meraih 52 kursi, sedangkan pada 2024 hanya mendapat 42 kursi.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut partainya mengalami anomali pada pemilu 2024 yang cukup mengkhawatirkan kehidupan demokrasi, yakni menghadapi tantangan politik uang yang begitu masif.
“Di mana kita harus menyiapkan uang yang luar biasa besar ini untuk mempertahankan kursi kita agar bisa mendapatkan kursi,” kata AHY.
Baca juga: Warga DKI Diimbau Tolak Politik Uang Jelang Pemilu 2024
Wartawan: Luthfia Miranda Putri
Redaktur: Edy Sujatmiko
Hak Cipta © ANTARA 2024