Jayapura (ANTARA) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menegaskan pihaknya mengutamakan operasi teritorial dengan intelijen dan juga menggunakan pendekatan keras dalam menghadapi kelompok kriminal bersenjata atau KKB di Papua.Menurut Panglima, manfaatkan pendekatan yang sulit Hal itu dilakukan ketika KKB menggunakan senjata sehingga harus dilawan dengan senjata dan itulah tindakan terakhir yang akan dilakukan.
“Saya dan Kapolri telah menerima pemaparan dari Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih terkait kondisi di Tanah Papua,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menjawab pertanyaan ANTARA usai mengunjungi Lantamal X Jayapura. , Papua, Jumat.
Baca juga: Panglima TNI Gunakan Pendekatan “Smart Power” Terhadap Serangan KKB
Agus mengatakan tindakan pendekatan yang sulit Ini merupakan langkah terakhir yang akan dilakukan karena sebenarnya TNI lebih memprioritaskannya pendekatan lembutyaitu melalui operasi teritorial.
“Melalui operasi teritorial diharapkan kita bisa mempercepat pembangunan di Papua, mengingat daerah ini diberikan anggaran yang sangat tinggi, namun masih terdapat kesenjangan sosial di masyarakat,” ujarnya.
Kehadiran TNI di Papua untuk membantu program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
TNI akan berkolaborasi dengan instansi lain, seperti Polri dan kementerian serta lembaga lain untuk menangani hal ini, kata Jenderal TNI Agus Subiyanto didampingi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Baca juga: Panglima TNI Sebut Empat Prajurit Jatuh di Papua Sudah Dievakuasi
Panglima TNI menambahkan, pihaknya akan membantu pembangunan perkebunan makanan di Manokwari, Papua Barat yang merupakan program Kementerian PUPR.
Prajurit TNI akan dikerahkan untuk membantu pelaksanaan program tersebut, kata Jenderal Agus Subiyanto.
Dalam kunjungan kerjanya, Panglima TNI dan Kapolri melepas pembagian 2.500 paket sembako untuk warga Kota Jayapura.
Polda Papua dan Kodam XVII Cenderawasih saat ini membawahi empat provinsi yakni Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah.
Baca juga: Pengamat: Pembangunan teritorial dan komunikasi sosial masih efektif di Papua
Wartawan: Evarukdijati
Redaksi : Didik Kusbiantoro
HAK CIPTA © ANTARA 2023