Kunming (ANTARA) – Seiring masyarakat Tionghoa yang tetap menjaga tradisi membeli barang baru untuk menyambut Tahun Baru Imlek, komoditas dari luar negeri semakin diminati pembeli liburan.Pameran belanja selama 16 hari yang menampilkan berbagai barang dari Asia, Afrika, dan Eropa diadakan menjelang liburan Festival Musim Semi yang sedang berlangsung di Kota Kunming, Provinsi Yunnan, Tiongkok barat daya.
Wang Yajuan yang sedang mencari furnitur baru untuk rumahnya mengaku senang karena menemukan sesuatu yang disukainya di pameran tersebut, yaitu satu set furnitur cantik buatan tangan dari kayu rosewood dari Pakistan.
“Saya suka warnanya yang sangat cerah. Saya belum pernah melihat furnitur seperti ini,” ujarnya setelah membeli empat kursi dan satu meja teh.
Bagi seorang pedagang asal Pakistan bernama Abrar, ini merupakan pertama kalinya ia berjualan produk kerajinan tangan di Kunming. “Saya menemukan banyak orang Tiongkok yang tertarik dengan kerajinan tangan Pakistan. Ini di luar dugaan saya,” ujarnya.
Abrar berharap bisa mencari peluang bisnis di kota lain di China, seperti Guangzhou dan Hong Kong.
Selain itu, seorang pengusaha dari Bangladesh bernama Rashid juga memperoleh keuntungan besar di pameran tersebut, dompet dan ikat pinggang buatan tangannya menjadi sangat populer di kalangan pengunjung pameran.
“Saya tahu orang Tiongkok selalu suka membeli baju baru sebelum Festival Musim Semi, jadi saya datang ke sini dan saya sangat puas dengan hasilnya,” ujarnya.
Selain hasil kerajinan tangan, makanan luar negeri juga menjadi favorit konsumen Tiongkok. Wu Yucui adalah agen penjualan makanan ringan Vietnam, terutama menjual kue durian dan mangga kering. Pada pameran tersebut, ia menjual lebih dari 200 kilogram kue durian per hari.
“Masyarakat Tiongkok sangat menerima kue durian Vietnam. Setelah mencicipinya, mereka sering berkata ingin membelinya,” kata Wu.
Li Songyan, ketua tim penyelenggara pameran, mengatakan pameran ini menarik peserta pameran dari Asia, Eropa, Amerika, Australia dan tempat lainnya. Dengan lebih dari 20.000 jenis komoditas yang dihadirkan, pengunjung dapat merasakan pengalaman konsumsi yang kaya dan beragam.
Hingga tanggal 5 Februari, jumlah pengunjung pameran telah mencapai 800.000 orang, dan omset di lokasi mencapai 190 juta yuan (1 yuan = Rp 2.177).
“Saya merasa ada lebih banyak pilihan untuk berbelanja tahun ini, dengan komoditas dari negara-negara yang jaraknya ribuan kilometer sudah bisa kita lihat,” kata Li Yanxin, salah satu pengunjung pameran.
Dalam beberapa tahun terakhir, meningkatnya skala impor komoditas telah memperkaya pilihan konsumen Tiongkok, sekaligus meningkatkan perdagangan komoditas asing di pasar Tiongkok.
Pameran Tiongkok-Asia Selatan mendirikan paviliun permanen di Kunming, menjual komoditas impor termasuk beras dari Laos, permen dan coklat dari Belarus, serta kue durian dari Vietnam. Penjualan terus meningkat menjelang Festival Musim Semi. Pada periode 23 Januari-5 Februari saja, penjualan eceran dan grosir di paviliun tersebut melebihi 1 juta yuan, menunjukkan lonjakan konsumsi komoditas asing di pasar Tiongkok.
Wartawan: Xinhua
Redaktur: Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024