NEWS

Palestina: Lebih dari 3.000 pelajar tewas dalam serangan Israel

Palestina: Lebih dari 3.000 murid tewas dalam serangan Israel

Ramallah, Palestina (ANTARA) – Lebih dari 3.000 pelajar tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan Palestina, Senin.“Pembantaian yang dilakukan Israel telah menyebabkan 5.000 anak tewas, termasuk sedikitnya 3.000 anak sekolah,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan untuk memperingati Hari Anak Sedunia.

Menurut pernyataan itu, setidaknya 23 mahasiswa juga tewas di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Kementerian Kesehatan Palestina mendesak organisasi-organisasi yang membela hak-hak anak untuk “melaksanakan tanggung jawab mereka dalam membatasi peningkatan pelanggaran yang dilakukan oleh Israel dan menghentikan kejahatan Israel.”

“Insiden terbunuhnya anak-anak dan siswa sekolah di Jalur Gaza melanggar seluruh norma internasional,” kata Kementerian Kesehatan.

“(Situasi ini) menunjukkan mentalitas pihak penjajah dan terus menyerang institusi pendidikan,” tambah kementerian.

Sejak Israel mulai membombardir Gaza pada 7 Oktober setelah serangan Hamas, lebih dari 13.000 warga Palestina telah terbunuh, menurut data terbaru yang dirilis oleh otoritas Palestina.

Korban tewas sebanyak 13.000 jiwa termasuk lebih dari 9.000 perempuan dan anak-anak.

Selain itu, menurut data tersebut, ada lebih dari 30.000 orang yang mengalami luka-luka.

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, rusak atau hancur akibat penembakan Israel dari udara dan darat.

Blokade yang diberlakukan Israel terhadap Gaza juga menyebabkan layanan bahan bakar, listrik, dan air di wilayah tersebut terputus. Selain itu, penyaluran bantuan juga terbatas.

Sedangkan menurut data resmi, jumlah korban jiwa di pihak Israel tercatat sebanyak 1.200 orang.

Sumber: Anadolu

Baca juga: AWG mengutuk keras serangan Israel terhadap rumah sakit Indonesia di Gaza
Baca juga: Jumlah Warga Palestina yang Tewas di Gaza Capai 13.000 Orang
Baca juga: Retno: China Minta Pertemuan DK PBB Soal Gaza Sebelum Masa Kepresidenannya Berakhir
.

​​​​​​​

Penerjemah: Tia Mutiasari
Redaktur: Atman Ahdiat
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version