NEWS

Pakar: CCTV saja tidak cukup untuk mencegah kejahatan dengan kekerasan

Pakar: CCTV saja tak cukup tangkal aksi kejahatan kekerasan

Jakarta (ANTARA) – Psikolog forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan keberadaan televisi sirkuit tertutup atau CCTV saja tidak cukup untuk menangkal kejahatan, perlu adanya sistem keamanan yang lengkap.”CCTV hanya salah satu subsistem keamanan. Selain CCTV, perlu disiagakan tim reaksi cepat yang terus memantau area yang terjangkau CCTV,” kata Reza dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Hal itu dikatakan Reza merujuk pada meninggalnya Dante (6), putra artis FTV Tamara Tyasmara.

Menurut Reza, kejadian ini menunjukkan bahwa mengandalkan CCTV saja tidak cukup kuat untuk menangkap kejahatan.

Pernyataan tersebut dibuktikan dengan belum adanya respon mendesak dari pihak kolam renang untuk membantu Dante. Meski total rekaman 2 jam 1 menit, Dante berulang kali tenggelam selama beberapa menit.

Oleh karena itu, kata Reza, CCTV tidak boleh ditempatkan di tempat tersembunyi, jika keberadaannya dimaksudkan untuk mencegah kejahatan.

“CCTV harus diperlihatkan agar calon pelaku kejahatan tahu bahwa mereka sedang diawasi, sehingga setidaknya mereka tidak beraksi di lokasi tersebut,” ujarnya.

Baca juga: Tersangka Kasus Anak Tamara, Polisi Dijerat Pasal Berlapis

Baca juga: Polisi Sebut Tersangka Membenamkan Kepala Korban sebanyak 12 Kali

Baca juga: KemenPPPA Minta Tersangka Pelecehan Anak Artis Tamara Dihukum Seberat-beratnya

Reza mengatakan, dengan sistem keamanan yang lengkap (CCTV dan tim reaksi cepat), tanda-tanda situasi kritis hanya bisa digagalkan secepat mungkin jika terpantau melalui CCTV.

Situasi kritis yang dimaksud bisa berupa kecelakaan (anak terpeleset dan tenggelam di kolam renang) atau tindak pidana lainnya, seperti kasus Dante.

Dalam kasus Dante, kata Reza, nasib malang yang dialami anak berusia enam tahun tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh letak CCTV yang tersembunyi dan tidak adanya subsistem yang siap memantau tangkapan visual CCTV.

Menurut Reza, kelemahan itulah yang mungkin berhasil terbaca oleh terduga pelaku.

“Dia (pelaku) tidak melihat adanya CCTV di lokasi dan berasumsi tidak ada yang melihat aksinya,” kata Reza.

Reza mengatakan, tersangka menyimpulkan hal itu setelah beberapa kali mempelajari lokasi tersebut. Jadi kematian Dante direncanakan oleh terduga pelaku.

“Jika benar, ini tandanya ada perencanaan di balik dugaan pembunuhan Dante,” imbuhnya

Di sisi lain, kata Reza, CCTV juga memiliki kelemahan. Studi tersebut menyimpulkan bahwa CCTV efektif dalam mencegah kejahatan properti, seperti pencurian. Namun CCTV kurang efektif dalam mencegah kejahatan dengan kekerasan.

Pasalnya, kejahatan dengan kekerasan seringkali bersifat impulsif dan terjadi secara tiba-tiba di lokasi tanpa pemikiran atau perencanaan sebelumnya, kata Reza.

Reporter: Laily Rahmawaty
Editor: Chandra Hamdani Noor
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version