Dubai (ANTARA) – Otoritas Terusan Suez Mesir pada Minggu mengatakan pihaknya memantau secara dekat dampak ketegangan di Laut Merah setelah kelompok Houthi di Yaman baru-baru ini menyerang kapal-kapal yang melewati wilayah tersebut.Dua perusahaan pelayaran terbesar, termasuk MSC, perusahaan peti kemas terbesar di dunia, mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka akan menghindari Terusan Suez setelah Houthi meningkatkan serangan mereka.
“Pihak berwenang memantau dengan cermat perkembangan terkini,” kata Osama Rabie, kepala Otoritas Terusan Suez.
Menurut Rabie, lalu lintas pelayaran di terusan tersebut saat ini masih aman, namun lanjutnya.
Baca juga: Inggris Tembak Jatuh ‘Drone’ yang Diduga Mengincar Kapal di Laut Merah
Kelompok Houthi yang didukung Iran melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang berlayar melintasi Laut Merah sebagai protes terhadap pemboman Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 19.000 warga Palestina.
Sejak 19 November, sebanyak 55 kapal memutuskan untuk mengambil jalur ke Tanjung Harapan di Afrika Selatan, sementara 2.128 kapal tetap berada di jalur Terusan Suez pada periode yang sama, kata Otoritas Terusan Suez.
Menurut Rabie, pada Minggu, terdapat 77 kapal yang melewati Terusan Suez, termasuk beberapa kapal milik perusahaan yang mengumumkan pengalihan rute sementara.
Kapal tersebut sudah berada di kawasan Laut Merah sebelum ada pengumuman perubahan rute.
Baca juga: AS Minta Australia Kirim Kapal Perang ke Laut Merah Melawan Houthi
Sumber: Reuters
Penerjemah: Atman Ahdiat
Redaktur: Jafar M Sidik
Hak Cipta © ANTARA 2023