NEWS

Orang yang zalim pada dirinya disebut Zalimun Linafsihi, Ini 3 golongan umat Islam

Orang yang zalim pada dirinya disebut Zalimun Linafsihi, Ini 3 golongan umat Islam


Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, kelompok orang yang tidak adil terhadap dirinya disebut linafsihi yang zalim. Zalimun linafsihi merupakan salah satu dari tiga kelompok orang yang menerima kebenaran Allah SWT, namun berbeda amalannya.

Kelompok orang yang tidak adil terhadap dirinya disebut linafsihi yang zalim. Sedangkan golongan menengah yang berbuat kezaliman namun tetap banyak berbuat kebaikan disebut Muqtashid.

Muqtashid menunjuk pada kelompok atau individu yang berada di tengah-tengah, yaitu antara kelompok yang amalnya sangat baik dan kelompok yang amalnya sangat buruk. Pemahaman ini didasarkan pada berbagai penjelasan para ahli tafsir dan ayat Al-Quran.

Menurut tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI, Muqtashid digambarkan sebagai orang yang berada di tengah-tengah yang artinya amal shalehnya sebanding dengan kesalahan atau dosanya. Hal ini mencerminkan keseimbangan dalam beramal, dimana tidak terlalu baik amalnya atau terlalu buruk, namun berusahalah menjaga keseimbangan.

Dalam tafsir Ibnu Katsir, Muqtashid atau tengah digambarkan sebagai orang yang hanya melakukan amalan wajib (fardhu) dan menghindari perbuatan maksiat (dosa besar). Mereka cenderung menjauhi perbuatan baik atau sunnah, namun bisa saja melakukan perbuatan makruh (tercela). Makruh merupakan perbuatan yang dianjurkan untuk dihindari dalam Islam, meskipun tidak dihukum berat.

Dalam tafsir Al-Baghawi, beberapa ulama seperti Mujahid, Al-Hasan, dan Qatadah menjelaskan bahwa Muqtashid atau golongan tengah adalah asy-habul maimanah atau golongan kanan. Hal ini merujuk pada kelompok sebelah kanan dalam ayat Al-Waqi’ah (56:7-12), yang dianggap kelompok yang lebih baik dari Zalimun Linafsihi.

Dalam hadits riwayat Imam Ahmad dari Abu Darda, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa kelompok Muqtashid adalah mereka yang akan diberi hisab yang ringan (hisaban yasiira). Hal ini menunjukkan bahwa mereka akan diberikan pertimbangan yang lebih ringan dalam hisab atau perhitungan amalnya di akhirat.

Dari penjelasan-penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Muqtashid adalah orang-orang yang berada di tengah-tengah amalannya, tidak terlalu baik dan tidak terlalu buruk, dan mungkin lebih fokus dalam menunaikan kewajiban agama dibandingkan dengan yang dianjurkan atau dilarang.

Exit mobile version