Jakarta (ANTARA) – Otoritas Ibu Kota Kepulauan (OIKN) berharap pusat komando dan kendali terpadu (ICCC) smart city IKN dapat dibangun pada tahun 2024.“Untuk membangun fitur-fitur smart city ini, kita harus membangun hardware smart city, sehingga sensor harus mulai dipasang, kemudian kamera CCTV dan alat-alat yang diperlukan untuk mengumpulkan data sehingga hardware smart city harus dipasang di masa depan,” kata OIKN. Deputi Transformasi Hijau dan Digital Prof Mohammed Ali Berawi dalam media briefing online di Jakarta, Jumat.
Menurut Ali, prasyarat tersebut bisa dilakukan ketika infrastruktur fisik sudah dibangun, misalnya jika ingin membangun transportasi pintar dengan baik, maka sensor tersebut bisa dibangun ketika infrastruktur jalan sudah tersedia.
Memang ada pembangunan infrastruktur fisik, khususnya dalam hal ini pembangunan multi utility tunnel (MUT). MUT merupakan infrastruktur fisik yang menjadi lokasi saluran jaringan serat optik dan kabel listrik yang menjadi tulang punggung utilitas smart city.
Targetnya, kalau (infrastruktur dasar) bisa selesai pada Juni 2024, diharapkan pemasangan perangkat kerasnya bisa dilakukan dalam waktu sebulan dan dilanjutkan secara bertahap untuk mengaktifkan teknologi pintar kota, kata Ali.
Kemudian dari sini, katanya lagi, untuk proses pembangunan pusat komando terpadu berlokasi di kompleks perkantoran OIKN.
Komplek perkantoran OIKN ini diharapkan rampung pada akhir tahun depan. Artinya, tahun depan kontes kecantikan akan dimulai dan pembangunan Integrated Command and Control Center (ICCC) juga bisa dimulai.
Jika kompleks perkantoran OIKN belum tercapai maka fungsi smart city harus tetap berjalan dan OIKN mempunyai rencana alternatif dimana pusat komando terpadu akan ditempatkan di gedung kementerian yang ada.
Saat ini telah dibangun gedung-gedung pemerintahan seperti gedung kementerian koordinator dan gedung kementerian lainnya.
“Jadi saat ini sudah dibangun gedung Kementerian Koordinator, dan bisa digunakan sebagai pusat komando terpadu sementara sambil menunggu kompleks kantor OIKN siap digunakan,” kata Ali.
Berdasarkan Cetak Biru Archipelago Smart City yang diterbitkan oleh OIKN, ICCC merupakan sistem teknologi layanan perkotaan melalui integrasi dan pemantauan yang efisien. Sistem ini menggabungkan sistem video CCTV untuk pemantauan keamanan dan lalu lintas, mengoordinasikan layanan darurat dan pengaduan masyarakat untuk respons cepat dalam situasi darurat, serta mengintegrasikan layanan sosial dan ekonomi untuk mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, ICCC juga berperan dalam mitigasi dan tanggap bencana, memanfaatkan analisis data dan teknologi canggih untuk memprediksi dan merespons bencana alam, menjadikannya elemen penting dalam perencanaan dan pengelolaan kota yang cerdas dan responsif.
ICCC memudahkan Otoritas IKN dalam menanggapi segala keluhan masyarakat dan mengelola informasi yang terjadi di IKN untuk diproses. Salah satu contohnya adalah penggunaan Centralized Citizen Reporting System, atau informasi yang disampaikan kepada civitas IKN, seperti informasi bencana alam yang dapat menjadi pesan darurat bagi civitas IKN. Contoh lain dalam pelayanan pengelolaan dan perencanaan kota adalah Sistem Perencanaan Kota.
Baca juga: OIKN: Cetak Biru Archipelago Smart City Jadi Rujukan Pengembangan IKN
Baca juga: OIKN Sebut Enam Negara Tertarik Dukung Smart City di IKN
Wartawan : Aji Cakti
Redaksi : Budisantoso Budiman
Hak Cipta © ANTARA 2023