Yerusalem (ANTARA) – Media Israel memberitakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendorong rencana penerapan “migrasi sukarela” warga Palestina di Gaza ke negara lain.Menurut harian Israel Hayom, Netanyahu menyampaikan pernyataan tersebut pada sesi tertutup khusus anggota parlemen Partai Likud yang berkuasa.
“Masalah kita negara mana yang mau menerima (penduduk Gaza), dan sedang kita upayakan,” ujarnya.
Dalam sidang tersebut, Danny Danon dari Partai Likud mengungkapkan sebenarnya ada negara yang mengangkat isu ini, antara lain Menteri Imigrasi Kanada Marc Miller dan mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley yang sedang mengikuti proses pemilihan calon presiden. Amerika Serikat dari Partai Republik.
Danon menambahkan bahwa Israel harus membentuk komite untuk menindaklanjuti masalah ini guna memastikan setiap orang yang ingin pindah ke negara ketiga dapat melakukannya.
Baca juga: China: Resolusi Dewan Keamanan PBB tentang Gaza Tidak Sesuai Harapan Warga Dunia
Dalam beberapa kesempatan, Amerika, negara-negara Arab dan Eropa menyuarakan penolakan tegas terhadap segala bentuk “migrasi paksa” terhadap warga Palestina di Gaza.
Otoritas Palestina dan Hamas belum menanggapi pernyataan Israel.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 20.700 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 54.536 orang.
Sebaliknya, sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza dengan setengah dari perumahan di wilayah pesisir rusak atau hancur dan hampir 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk karena mereka menghadapi kekurangan makanan dan air bersih yang akut.
Baca juga: Paus Fransiskus menyebut serangan Israel ke Gaza sebagai “panen yang mengerikan”
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Redaktur: Jafar M Sidik
Hak Cipta © ANTARA 2023