NEWS

NASA Temukan Lubang Hitam Tertua, Begini Penampakannya

NASA Temukan Lubang Hitam Tertua, Begini Penampakannya


Keberhasilan penemuan ini tak lepas dari peran kunci dua teleskop luar angkasa milik NASA, yakni observatorium James Webb dan Chandra. James Webb, yang dikenal sebagai teleskop luar angkasa tercanggih, berperan penting dalam menemukan galaksi UHZ-1 yang letaknya sangat jauh di luar sana.

Kemampuannya untuk “melihat ke masa lalu” membuka jendela menuju peristiwa kosmik pada tahap awal alam semesta. Sementara itu, Observatorium Chandra yang telah beroperasi selama seperempat abad sejak diluncurkan pada tahun 1999, telah membuktikan dirinya sebagai instrumen yang sangat sensitif terhadap sinar-X, bahkan 100 kali lebih redup dibandingkan teleskop sinar-X sebelumnya.

Pengamatan intensif selama dua minggu dengan bantuan Chandra mengungkap adanya gas pemancar sinar-X yang intens dan sangat panas di galaksi UHZ-1. Ciri tersebut merupakan tanda adanya lubang hitam supermasif yang sedang berkembang.

Pentingnya pengamatan ini semakin diperkuat dengan penggunaan efek pelensaan gravitasi, sebuah fenomena di mana medan gravitasi suatu benda besar memperbesar dan mendistorsi cahaya dari benda di belakangnya. Dengan memanfaatkan efek ini, para peneliti berhasil memperbesar sinyal inframerah yang terdeteksi oleh James Webb sehingga memungkinkan Chandra mendeteksi sumber sinar-X yang redup.

Kolaborasi kedua teleskop ini membuka lembaran baru dalam pemahaman kita tentang lubang hitam supermasif di era awal alam semesta.

Exit mobile version