NEWS

MPR dukung upaya Panglima TNI tindak tegas OPM

MPR dukung upaya Panglima TNI tindak tegas OPM

Jakarta (ANTARA) – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mendukung langkah Panglima TNI yang mengambil tindakan tegas memberantas Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang sebelumnya bernama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).“Tidak boleh ada lagi toleransi bagi kelompok separatis, teroris, atau OPM yang melakukan teror dan melakukan kejahatan yang menimbulkan korban jiwa,” kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu dalam keterangan pers yang diterima ANTARA, Sabtu.

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Pemerintah Perlu Lebih Tegas Menyikapi Dinamika di Papua

Menurut Bamsoet, tindakan OPM sangat berbahaya karena kerap menyerang masyarakat Papua mulai dari masyarakat sipil, guru, tenaga kesehatan bahkan aparat TNI dan Polri.

“Aparat perlu mengambil tindakan tegas untuk menunjukkan bahwa negara tidak akan kalah dari kelompok separatis yang skalanya lebih kecil dari TNI dan Polri,” ujarnya.

Ia menilai tak hanya itu, tindakan tegas TNI dan Polri juga harus dilakukan untuk melindungi masyarakat di sana.

Selain mengambil tindakan tegas, Bamsoet juga mendukung pemerintah melalui pendekatan non-senjata untuk menekan tindakan anarkis OPM. Pendekatan ini dapat dilakukan melalui tokoh agama, tokoh adat, dan kepala daerah setempat.

Dengan upaya penegakan hukum yang tegas dan pendekatan humanis yang berjalan beriringan, Bamsoet berharap aksi meresahkan OPM bisa segera diredam.

Di hari yang sama, Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen) Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengatakan, aksi OPM melakukan penyerangan dan penembakan yang mengakibatkan tewasnya Komandan Distrik Militer (Danramil) 1703-04 Aradide Letjen Inf Oktovianus Sogalrey, merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat. .

Apa yang dilakukan OPM merupakan pelanggaran HAM berat, kata Nugraha dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan, tindakan OPM telah merugikan upaya menciptakan perdamaian dan ketenangan, serta percepatan pembangunan di Papua.

Baca juga: PPM mengutuk tindakan brutal OPM

Oleh karena itu, dia menjelaskan, saat ini TNI dan Polri sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku OPM, dan ia mengungkapkan TNI sedang berduka atas meninggalnya Oktovianus Sogalrey.

Kejadian ini bermula saat almarhum keluar dari Makoramil 1703-04 Aradide pada Rabu sore, 10 April 2024. Namun hingga Kamis pagi, 11 April 2024, almarhum belum kembali sehingga dilakukan penggeledahan dan almarhum ditemukan tewas tergeletak. di tengah jalan menuju Kampung Pasir “Putih akibat diserang dan ditembak OPM,” ujarnya.

Sementara itu, dia mengatakan evakuasi dan pemakaman jenazah telah dilakukan di RSUD Paniai. Selanjutnya jenazah dibawa melalui darat ke Nabire, Papua, untuk dimakamkan di rumah keluarga.

Selain itu, ia mengatakan saat ini situasi di Kabupaten Paniai, Papua Tengah dalam kondisi kondusif.

Sebelumnya Kapendam

Benar, diduga pelaku penembakan yang menyebabkan Danramil Aradide tewas adalah OPM Kodap XIII pimpinan Matias Gobay, kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan kepada ANTARA, di Jayapura, Jumat.

Chandra menjelaskan, dari laporan yang diterima korban diserang dan ditembak oleh kelompok OPM Paniai, di kawasan Pasir Putih, Distrik Aradide, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Kamis pagi (11/4).

Baca juga: Analis: Sinergitas TNI-Polri Harus Dilembagakan di Papua
Baca juga: TNI: Tindakan OPM terhadap Danramil Aradide merupakan pelanggaran HAM berat

Wartawan: Walda Marison
Editor: Laode Masrafi
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version