NEWS

Merasa Ingin Bunuh Diri? Inilah cara mengatasinya

Merasa Ingin Bunuh Diri?  Inilah cara mengatasinya


Pikiran untuk bunuh diri tidak selalu berarti mempunyai rencana konkret untuk menghadapi kematian. Anda mungkin berharap mati, misalnya, atau sering memikirkan kematian, meskipun Anda tidak berniat mencoba bunuh diri.

Namun, pikiran untuk bunuh diri secara pasif masih tetap serius. Berikut beberapa tips yang bisa menjadi titik awal pengelolaannya:

1. Kenali tanda-tandanya.

Bagi sebagian orang, pikiran untuk bunuh diri yang pasif tidak pernah menjadi aktif. Namun, pemikiran tersebut pada akhirnya dapat mengarah pada perencanaan bunuh diri atau percobaan bunuh diri. Memperhatikan tanda-tanda awal, seperti putus asa, merasa terjebak, atau merasa menjadi beban bagi orang lain, dapat menunjukkan bahwa inilah saatnya untuk mencari bantuan.

2. Dapatkan dukungan profesional.

Bekerja dengan ahli kesehatan mental terlatih umumnya merupakan cara terbaik untuk mengelola pikiran untuk bunuh diri. Seorang terapis dapat memberikan panduan dalam mengidentifikasi kemungkinan pemicu, mengeksplorasi pilihan pengobatan, dan membuat rencana keselamatan.

3. Buat rencana krisis.

Penelitian menunjukkan bahwa perencanaan keselamatan dapat membantu Anda tetap aman dalam situasi krisis. Rencana keselamatan umumnya melibatkan penyusunan daftar pemicu atau tanda-tanda awal pikiran untuk bunuh diri, tip untuk mengatasi masalah, dan informasi kontak untuk dukungan atau profesional terdekat di satu tempat. Seorang terapis atau seseorang yang Anda percayai dapat membantu Anda mengembangkan rencana ini, namun Anda juga dapat menggunakan templat untuk memulainya sendiri.

4. Tetap terhubung.

Perasaan bersalah atau merasa menjadi beban bagi orang lain bisa membuat Anda menjauhi orang yang Anda sayangi, namun tetap berhubungan dengan orang yang menyayangi Anda bisa memudahkan Anda mengatasi krisis kesehatan mental. Cobalah menghubungi seseorang yang Anda percayai dengan mengatakan, “Aku sedang kesulitan. Bisakah kamu ikut denganku?”

5. Temukan gangguan positif.

Aktivitas yang Anda sukai dapat membantu mengurangi pikiran kelam atau menyakitkan, dan bahkan menghidupkan kembali perasaan bahagia dengan membantu Anda mengingat beberapa alasan untuk tetap hidup. Membaca buku yang bagus mungkin mengingatkan Anda betapa bersemangatnya Anda untuk volume berikutnya dalam seri ini, sementara mengajak anjing Anda berlari mungkin mengingatkan Anda akan cinta dan persahabatan yang tak terbatas dari hewan peliharaan Anda.

6. Fokus pada perawatan diri.

Memastikan untuk memenuhi kebutuhan fisik Anda mungkin tidak secara langsung mengurangi pikiran untuk bunuh diri. Namun, Anda mungkin akan lebih mudah mengaturnya ketika kebutuhan fisik Anda terpenuhi. Sebisa mungkin, usahakan makan makanan seimbang dan tetap terhidrasi, lakukan aktivitas fisik (bahkan melakukan peregangan atau bergerak di sekitar rumah), dan usahakan tidur 7 hingga 9 jam setiap malam.

Meskipun tantangan hidup dan momen menyakitkan terasa sangat berat, mengingat bahwa Anda tidak sendirian dapat membantu. Terbuka tentang perasaan Anda mungkin tidak mengubah situasi Anda atau menghilangkan pikiran-pikiran tersebut sepenuhnya, tetapi mengungkapkannya kepada orang-orang terkasih atau terapis dapat mempermudah Anda mendapatkan dukungan yang tepat.

BANTUAN KONTAK

Bunuh diri bukanlah jawaban, apalagi solusi atas segala persoalan hidup yang kerap menindas Anda. Jika Anda, sahabat, saudara atau anggota keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa-masa sulit, mengalami depresi dan merasakan keinginan untuk bunuh diri, sangat disarankan agar Anda menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan terdekat (Puskesmas atau Rumah Sakit). .

Anda juga dapat mendownload aplikasi Teman Saya : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.my friends

Atau menghubungi Call Center 24 jam Hello Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai keluhan, permintaan dan saran masyarakat.

Exit mobile version