Tokyo (ANTARA) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan dirinya masih dikenang oleh Kaisar Jepang Naruhito saat penyerahan Orde Matahari Terbit, Bintang Emas dan Perak di Tokyo, Rabu.“Dari 118 peserta ada lima peserta internasional, salah satunya dari Indonesia. Setelah Yang Mulia turun dari podium, dia langsung mendatangi saya. Protokol di Jepang sangat ketat. kita tidak boleh berbicara dan menyapa kaisar. Tapi, dia menyapa lebih dulu dan berkata ‘Senang bertemu denganmu lagi’. “Dia masih mengingat saya,” kata Basuki usai menerima penghargaan.
Dalam perbincangan tersebut, Basuki menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo kepada Naruhito yang kemudian menyampaikan salam kembali.
Mewakili Jokowi, Basuki mengundang sang kaisar untuk menghadiri World Water Forum ke-10 yang digelar di Bali pada tahun 2024. Naruhito diketahui memiliki perhatian khusus terhadap persoalan air.
“Setelah menyapa saya, dia terus berjalan (dan) tidak menyapa orang lain,” ujarnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan Naruhito menunjukkan hubungan Indonesia-Jepang sangat istimewa mengingat Indonesia merupakan negara pertama yang ia kunjungi setelah dinobatkan sebagai kaisar.
Dalam kunjungannya pada Juni lalu, Basuki ditugaskan mendampingi Naruhito karena dinilai memiliki pemahaman komprehensif tentang air dan infrastruktur.
Basuki dianugerahi bintang jasa tersebut karena dianggap berkontribusi terhadap kerja sama kedua negara dalam pengembangan infrastruktur dasar, termasuk jalan dan sungai.
Ilmu dan pengalaman yang diperolehnya dari proyek pengendalian erosi gunung berapi (Sabo) di Gunung Merapi, Yogyakarta, menjadi masukan bagi proyek Sabo di Pulau Sakurajima dan Gunung Unzen Fugen-dake di Jepang.
Proyek tersebut dinilai telah memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan pencegahan bencana vulkanik, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Jepang.
Baca juga: Hassan Wirajuda Terima Penghargaan Pengabdian, Sebut Diplomasi Ibarat Orkestra
Baca juga: Tiga Tokoh Indonesia Terima Bintang Jasa Jepang
Wartawan : Juwita Trisna Rahayu
Redaktur: Anton Santoso
HAK CIPTA © ANTARA 2023