NEWS

Menlu desak masuknya bahan bakar untuk RS Indonesia di Gaza

Menlu desak masuknya bahan bakar untuk RS Indonesia di Gaza

…didapat informasi sisa waktu kurang lebih 48 jam sejak pagi tadi, sebelum genset utama (rumah sakit) mati.

Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendesak agar pasokan bahan bakar bisa masuk ke Gaza untuk operasional RS Indonesia yang dimotori oleh relawan MER-C.“Dari komunikasi kami dengan relawan MER-C di lapangan, kami memperoleh informasi sisa waktu kurang lebih 48 jam sejak pagi tadi, sebelum generator utama (RS) dimatikan,” kata Retno dalam konferensi pers. di Jakarta pada hari Rabu.

Oleh karena itu, Indonesia terus mengupayakan masuknya bahan bakar, air bersih, dan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh penduduk Gaza di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

“Dengan situasi saat ini, kami mengintensifkan komunikasi agar bahan bakar bisa segera masuk ke Gaza karena alasan kemanusiaan. Sekali lagi karena alasan kemanusiaan,” kata Retno.

Baca juga: Menlu Pastikan Evakuasi WNI dari Gaza Sudah Dimulai

Kementerian Kesehatan Palestina mengeluarkan peringatan bahwa generator utama di dua rumah sakit di Gaza, yakni RS Kompleks Medis Al Syifa dan RS Indonesia, akan mati jika tidak ada tambahan pasokan bahan bakar.

Pasokan bahan bakar sangat penting agar kedua rumah sakit tersebut dapat terus beroperasi merawat korban konflik Israel-Palestina.

Tekanan ini disampaikan agar bahan bakar bisa disuplai untuk keperluan kemanusiaan, salah satunya untuk rumah sakit. Karena dalam hitungan jam Gaza akan kehabisan bahan bakar dan rumah sakit tidak bisa berfungsi, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri. Lalu Muhammad Iqbal.

Relawan organisasi kemanusiaan MER-C pada Selasa (31/10) melaporkan bahwa militer Israel masih terus melakukan serangan ke Jalur Gaza melalui laut, darat, dan udara, di wilayah tempat mereka tinggal saat ini.

Relawan MER-C bernama Fikri Rofiul Haq mengatakan, militer Israel bahkan menyasar bangunan tempat tinggal yang berada tak jauh dari rumah sakit.

Baca juga: Retno tak bisa memahami diamnya Dewan Keamanan PBB terkait situasi di Gaza

Berdasarkan laporan warga sekitar, sebuah bangunan tempat tinggal rata dengan tanah yang hanya berjarak ratusan meter dari rumah sakit, menyebabkan puluhan warga mengungsi ke rumah sakit.

Hingga saat ini, dua ribu warga Gaza mengungsi di rumah sakit Indonesia

Menurut Fikri, korban jiwa akibat serangan Israel mencapai delapan ribu orang, yang terdiri dari 3.100 anak-anak dan 1.800 perempuan, sedangkan jumlah korban luka mencapai 19 ribu orang yang juga didominasi anak-anak dan perempuan.

RS Indonesia saat ini memberikan layanan rawat inap kepada sekitar 200 dari 3.000 korban luka, kata Fikri.

Baca juga: Menlu: Indonesia terus berperan dalam penanganan masalah Myanmar melalui troika

Reporter: Yashinta Difa Pramudyani
Redaktur: Jafar M Sidik
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version