NEWS

Menkeu: APBN bekerja luar biasa jaga stabilitas ekonomi

Menkeu: APBN bekerja luar biasa jaga stabilitas ekonomi

Dalam 40 tahun terakhir, kita dihadapkan pada banyak guncangan. Dunia akan terus menjadi ‘onton-ontran’

Semarang (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) telah bekerja luar biasa menjaga stabilitas perekonomian Indonesia melalui sisi pendapatan dan belanja.“Dalam 40 tahun terakhir, kita dihadapkan pada banyak guncangan. Dunia akan terus mengalami ‘ontran-ontran’,” ujar Sri Mulyani saat memberikan kuliah umum bertema “Kebijakan Fiskal di Tengah Konstelasi Global Ketidakpastian” di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, Senin.

Oleh karena itu, kata dia, Indonesia tetap harus menjaga instrumennya jika ingin menjaga keadilan dan kesejahteraan, serta menjadi negara berpenghasilan tinggi.

Baca juga: Sri Mulyani Nilai Sinergi BAS untuk Tingkatkan Digitalisasi Keuangan Daerah

Oleh karena itu, lanjutnya, APBN dirancang untuk menghadapi perubahan situasi yang seringkali tidak dirasakan secara langsung. Hal ini sesuai dengan fungsi APBN sebagai stabilisator.

“Kalau perekonomian sedang goyah maka harus didinginkan dengan APBN, jika ada kontraksi maka harus diangkat untuk tumbuh kembali,” ujarnya.

Dia menjelaskan, defisit APBN dibatasi sebesar 3 persen, sedangkan rasio utang dibatasi tidak melebihi 60 persen produk domestik bruto setiap tahunnya.

APBN 2024, lanjutnya, ditetapkan sebesar Rp2,802 triliun dengan alokasi belanja sebesar Rp3,325 triliun. Batas defisitnya masih di bawah 3 persen.

Baca juga: Jokowi: APBN dan APBD Jangan Terlalu Banyak Disalurkan ke Instansi Pemerintah

APBN merupakan instrumen yang bertujuan untuk menjaga kondisi perekonomian. “Jangan diputarbalikkan. Anggaran itu instrumen, tujuannya ekonomi,” ujarnya.

Sri Mulyani memastikan setiap rupiah yang diambil untuk APBN ada konsekuensinya.

Reporter: Immanuel Citra Senjaya
Redaktur: Nusarina Yuliastuti
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version