NEWS

Menkes: Dengue meningkat saat terjadi fenomena El Nino

Menkes: Dengue meningkat saat terjadi fenomena El Nino

Jakarta (ANTARA) – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan fenomena El Nino yang diperkirakan terjadi pada akhir Desember 2023 berpotensi memicu peningkatan kasus demam berdarah di Indonesia.“DBD di Indonesia terus meningkat selama 50 tahun terakhir. Tercatat polanya meningkat saat El Nino,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI yang dihadiri secara online di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan El Nino merupakan peristiwa distorsi alam yang menghambat tumbuhnya awan hujan akibat adanya gangguan pada atmosfer.

Fenomena El Nino di Indonesia, kata Budi, diperkirakan mencapai puncaknya pada akhir Desember 2023 atau awal Januari 2024 dengan suhu panas rendah hingga sedang.

“El Nino namanya Ocean Nino Index (ONI). Normalnya 1, kalau 1,5 kuat, di atas 2 kuat sekali,” ujarnya.

Budi mengatakan tren perubahan iklim juga turut memicu suhu di Indonesia mendekati moderat di level 2.

Baca juga: Hoaks! Nyamuk ber-Wolbachia membawa virus LGBT

Baca juga: Legislator Minta DKI Tingkatkan Kewaspadaan Nyamuk Wolbachia

“Sekarang sudah menuju di atas 2. Sekarang data terakhir minggu lalu sudah 1,5 dan akan terus meningkat,” ujarnya.

Budi mengatakan fenomena El Nino tidak hanya berdampak pada sektor ketahanan pangan, namun juga gangguan kesehatan masyarakat yang dipicu oleh gigitan nyamuk.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Imran Pambudi mengatakan nyamuk Aedes Aegypti cenderung lebih ganas pada situasi suhu panas.

Frekuensi dia menggigit akan meningkat tiga hingga lima kali lipat ketika suhu naik di atas 30 derajat, ujarnya.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan RI melaporkan, angka kasus DBD di Indonesia rata-rata mencapai 74.000 hingga 140.000 per tahun.

Kasus DBD pada Januari hingga November 2023 mencapai 76.449 penderita dengan 571 kematian.
Jumlah tersebut berhasil ditekan hingga separuh dari kasus tahun 2022 sebanyak 143.300 pasien dengan 1.236 kematian, berkat intervensi pengasapan, larvasida, penggunaan kelambu, 3M plus, dan Gerakan Jumat Satu Rumah.

Wartawan : Andi Firdaus
Redaktur: Riza Mulyadi
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version