Melansir laman Baznas, berikut salat istisqa sebagaimana diriwayatkan sejumlah perawi seperti Imam As-Syafii, Abu Dawud dan perawi lainnya:
Allaahummasqinaa ghaitsan mughiitsan hanii an marii an (riwayat lain, murii an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan daa iman.
Artinya, “Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang bermanfaat, mudah, menyuburkan, lebat, berlimpah, merata, menyeluruh dan bermanfaat kekal.”
Allahummasqinaal ghaitsa, wa laa taj alnaa minal qaanithiin.
Artinya, “Ya Allah, turunkanlah kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang-orang yang putus asa.”
Allahumma inna bil ibaadi wal bilaadi wal bahaa imi wal khalqi minal balaa i wal juhdi wad dhanki maa laa nasykuu illaa ilaika.
Artinya, “Ya Allah, sungguh banyak hamba, negara, dan jenis hewan, serta seluruh makhluk lainnya mengalami musibah, kelaparan, dan kesusahan yang tidak ada keluhan kami selain kepada-Mu.”
Allahumma anbit lanaz zar a, wa adirra lanad dzar a, wasqinaa min barakaatis samaa i, wa anbit lanaa min barakaatil ardhi.
Artinya, “Ya Allah, tanamlah tanaman kami, lancarkan susu ternak kami, turunkan air hujan kepada kami karena nikmat langit-Mu, dan tumbuhkanlah tanaman kami dari nikmat bumi-Mu.”
Allahummarfa annal jahda wal juu a wal uraa, waksyif annal balaa a maa laa yaksyifuhuu ghairuka.
Artinya, “Ya Allah, angkatlah dari pundak kami kesulitan kelaparan, kelaparan, kemandulan. Hapuskan dari kami bencana yang hanya Engkau yang mampu mengatasinya.”
Allahumma innaa nastaghfiruka, innaka kunta ghaffaaraa, fa arsilis samaa alainaa midraaraa.
Artinya, “Ya Allah, kami sungguh-sungguh memohon ampun kepada-Mu, karena Engkau Maha Penyayang. Maka turunkanlah kami hujan deras dari langit-Mu.”