Selain karena sejarahnya dalam Islam, kota Al-‘Ula banyak menyimpan peninggalan situs arkeologi, hal ini dikarenakan kaum Tsamud sendiri terkenal dengan masyarakatnya yang ahli dalam seni ukir, ukiran dan pertukangan. Allah SWT berfirman dalam surat Al A’raaf ayat 74 yang berbunyi:
وَاذْكُرُوْٓا اِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاۤءَ مِنْۢ بَعْدِ عَادٍ وَّبَ وَّاَك ُمْ فِى مِنْ سُهُوْلِهَا قُصُوْرًا dan َّتَنْحِتُوْنَ الْجِبَالَ بُيُوْتًا ۚفَاذْكُرُوْٓا اٰلَاۤءَ اللّٰ هِ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ ٧٤
Artinya: “Ingatlah ketika (Allah) menjadikan kamu penerus (kekuasaan) setelah kaum ‘Ad dan memberi kamu tempat di bumi. Kamu membangun gedung-gedung besar di dataran rendahnya dan mengukir gunung-gunungnya menjadi rumah-rumah. Maka ingatlah nikmat nikmat Allah dan kerjakanlah tidak melakukan kejahatan di muka bumi dengan berbuat kerusakan.”
Tim arkeolog bahkan menemukan beberapa batuan peninggalan kebudayaan Tsamud. Selain itu, produk utama kaum Tsamud adalah barang pecah belah (gerabah) unik yang mempunyai nilai seni berkualitas tinggi.
Selain itu, di sekitar kota Al-Ula juga terkenal dengan situs arkeologi Mada’in Saleh atau Hegra yang terletak kurang lebih 22 kilometer dari Kota Al Ula. Situs ini terkenal karena memiliki 131 makam yang diukir di tebing batu pasir, yang merupakan contoh terbaik arsitektur pemakaman kuno di Arab.
Fasad rumit yang diukir pada batu pasir menjadi salah satu daya tarik utama situs ini, dengan ukiran yang sangat detail dan indah. Mada’in Saleh telah diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia sejak tahun 2008, karena pentingnya situs ini dalam memahami sejarah dan budaya kuno di kawasan Timur Tengah.