Meski masih dalam tahap rintisan, UMKM Lestari optimistis bisa tumbuh lebih besar lagi. Potensi UMKM Berkelanjutan itulah yang dilihat oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Melalui Kantor Unit BRI Sanden, UMKM olahan nanas ini menjadi UMKM binaan BRI.
Mantri BRI Sanden, Wahyuni Widayati mengatakan, Desa Murtigading memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian warga, salah satunya produksi olahan nanas. Yuni mengatakan, saat ini BRI Sanden telah mengusulkan agar UMKM Lestari bisa mengikuti pelatihan di Rumah BUMN Yogyakarta.
“UMKM olahan nanas ini telah dibantu oleh Unit BRI Sanden. Kami sudah mendaftar ke Rumah BUMN untuk pelatihan dalam waktu dekat,” kata Yuni yang juga warga Kurahan II.
Dari sisi permodalan, sebelumnya BRI juga telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada beberapa petani nanas. KUR ini digunakan untuk menjalankan pertanian, seperti menyewa lahan, merawat benih, dan membeli pupuk.
“Nanas itu dari awal dikembangkan, lalu ada tambahan bibit, pengembangan selanjutnya kita kembangkan terus dari BRI. Kebetulan sebelumnya hanya untuk konsumsi rumah tangga, harapannya kalau berkembang ada pelatihan, itu bisa memberikan penghasilan tambahan,” tambah Yuni.
Sementara itu, Pemimpin Cabang BRI Bantul Christison Tumbur Simanjuntak memastikan BRI siap mendukung start up pengolahan seluruh nanas di Kurahan II agar bisa beroperasi maksimal. Tumbur berharap, dengan pendampingan BRI, perempuan yang tergabung dalam UMKM Lestari dapat meningkatkan kapasitasnya dalam berwirausaha.
“Harapannya di UMKM Lestari ibu-ibu bisa belajar bersama secara berkelompok. Harapannya suatu saat nanti kalau sudah mahir, semoga individu bisa naik satu kelas,” kata Tumbur saat berkunjung ke UMKM Lestari, Rabu (20/3/2024). ). .
Tumbur menambahkan BRI berkontribusi signifikan dalam memperkuat ekosistem UMKM di Indonesia, membantu pelaku UMKM untuk tumbuh dan berkembang, serta mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. BRI memberikan pembiayaan, edukasi keuangan, solusi digital, jaringan dan kolaborasi, serta bimbingan bisnis.
“80 persen lebih hidup BRI untuk pembiayaan UMKM. “Jadi maju dan mundurnya UMKM BRI sungguh memprihatinkan,” pungkas Tumbur.