Sorong (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan Peringatan Otonomi Khusus (Otsus) ke-22 di Papua harus menjadi ajang evaluasi secara holistik sejauh mana implementasi dukungan terhadap masyarakat asli Papua dengan anggaran Otsus. .Hal itu disampaikan Mendagri saat menghadiri Peringatan Hari Otonomi Khusus ke-22 dan 1 Tahun Keberadaan Daerah Otonomi Baru Papua Barat Daya, Rabu.
Menurut Tito, peringatan Hari Otsus tidak terletak pada upacaranya melainkan bagaimana pemerintah daerah melakukan evaluasi secara holistik untuk melihat sejauh mana realisasi Otsus berpihak pada masyarakat asli Papua sehingga jika ada kekurangannya. nantinya dapat menjadi acuan untuk lebih mengoptimalkan anggaran Otsus untuk kepentingan masyarakat asli Papua. .
“Hal ini penting agar anggaran Otsus benar-benar tepat sasaran sehingga indikasi permasalahan utama seperti kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat asli Papua dapat terpenuhi secara maksimal,” jelas Tito.
Baca juga: Mendagri: Pengganti Pj Bupati Sorong harus orang yang berkualitas
Baca juga: Presiden Jokowi Salurkan Bantuan Sembako di Biak Numfor, Papua
Ia menilai anggaran Otsus setiap tahunnya cukup besar sehingga diharapkan setiap kepala daerah memaksimalkan anggaran tersebut seefisien mungkin agar keselarasan dengan kepentingan masyarakat asli Papua benar-benar terwujud dengan baik.
“Jangan sampai dana Otsus yang begitu besar namun tidak dimanfaatkan dengan baik mengakibatkan permasalahan kemiskinan terus menjadi indikator permasalahan hingga saat ini,” jelas Tito Karnavian.
Ia kemudian membandingkannya dengan Provinsi Papua, khususnya Kabupaten Mimika. Dana Otsus sangat besar, kurang lebih Rp6 triliun dengan kepadatan penduduk 2 ribu jiwa, namun kenyataannya masih terdapat masyarakat miskin.
Mendagri menilai kondisi tersebut terjadi akibat kesalahan pengelolaan keuangan Otsus yang dibarengi dengan lemahnya sistem kepemimpinan di daerah.
“Kuncinya adalah pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik untuk mengoptimalkan dana Otsus demi kepentingan kesejahteraan masyarakat asli Papua,” jelas Tito.
Karena itu, ia berharap Pemerintah Provinsi Papua Barat Selatan dan enam kabupaten kota benar-benar memaknai Hari Otsus ke-22 ini sebagai kesempatan baik untuk melakukan evaluasi agar kedepannya kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan Otsus sebelumnya. tidak akan terulang kembali dan akan berpihak pada kepentingan masyarakat asli Papua. sebenarnya disadari.
Wartawan: Yuvensius Lasa Banafanu
Redaktur: Herry Soebanto
HAK CIPTA © ANTARA 2023