Menag minta agama tak dijadikan sebagai alat politik
“Jangan dipilih karena ngomongnya bagus, mulutmu manis, wajahmu ganteng. Jangan asal begitu, kamu harus lihat rekam jejakmu yang bagus dulu, syukurlah wajahmu ganteng, syukurlah kamu ngomong manisnya, itu dipilih,” katanya.
Ia meminta masyarakat tidak mempertaruhkan negara ini pada orang-orang yang tidak peduli dengan masyarakat.
Ia mengatakan, agama dan politik tidak bisa dipisahkan. Namun, agama tidak boleh dijadikan alat politik untuk memenuhi nafsu kekuasaan.
“Jangan gunakan agama untuk memenuhi keinginan merebut kekuasaan. Tidak boleh karena ada beda pilihan dan perbedaan itu tidak bisa diyakini. Kita masih ingat ada penyalahgunaan agama dalam politik beberapa waktu lalu, saat pemilu. Gubernur DKI Jakarta dan Pilpres,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk tetap menjaga agama yang dipegang teguhnya.
“Kami pastikan (agama, Red.) tidak dijadikan alat untuk memperebutkan kekuasaan. Jangan memilih orang yang menggunakan agama untuk kepentingan politiknya,” ujarnya.
Wartawan: Aris Wasita
Redaktur: Herry Soebanto
HAK CIPTA © ANTARA 2023