Kata baku dan tidak baku merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam menulis bahasa Indonesia. Kata baku adalah kata yang dianggap resmi dan diterima secara umum oleh masyarakat, sedangkan kata tidak baku adalah kata yang tidak atau belum diakui secara resmi oleh KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Ejaan kata “latihan” yang benar merupakan salah satu contoh yang sering membingungkan. Ejaan yang benar adalah “latihan” sebagai kata baku, sedangkan “latihan” adalah kata tidak baku.
Memahami perbedaan kata baku dan tidak baku sangat penting dalam penulisan yang benar dan memahami bahasa Indonesia secara keseluruhan. Dengan memperhatikan dan menggunakan kata baku dengan benar, kita dapat menghindari kesalahan dalam penulisan dan berkomunikasi dengan lebih efektif dalam bahasa Indonesia.
Untuk memahami kata baku dan kata tidak baku agar tidak terjadi kesalahan saat menggunakannya dalam situasi formal, perhatikan contoh berikut ini:
1. Bicara (Baku: Katakan)
2. Belagak (Standar: Berperilaku)
3. Pake (Default: Menggunakan)
4. Bodoh (Bodoh: Bodoh)
5. Penindasan (standar: Menyakiti)
6. Mengancam (standar: Mengancam)
7. Mengganggu (Standar: Mengganggu)
8. Benerin (Default: Perbaikan)
9. Malas (Baku: Malas)
10. Merusak (standar: Merusak)
11. Nyebelin (Baku: Menyebalkan)
12. Hubungkan (Default: Terhubung)
13. Nyerocos (Baku: Berbicara tanpa henti)
14. Ngulik (Baku: Meneliti)
15. Nglawan (Baku: Melawan)
16. Cetak (Default: Cetak)
17. Ngekokok (Baku: Merokok)
18. Ngilangin (Standar: Hilangkan)
19. Ngobrol (Baku: Bercerita)
20. Melamun (Baku: Membayangkan)
21. Mengemudi (Baku: Mengemudi)
22. Pengeditan (Default: Pengeditan)
23. Ngopi (Baku: Minum kopi)
24. Memahami (Standar: Memahami)
25. Terkikik (Baku: Tertawa)
26. Ekonomis (Baku: Ekonomis)
27. Menebutin (Standar: Sebutkan)
28. Diberhentikan (Baku: Kuliah)
29. Marah (Baku: Marah)
30. Mendengkur (Baku: Mendengkur)
31. Tweeting (Baku: Menulis di Twitter)
32. Ngadu (Baku: Mengeluh)
33. Nyatet (Standar: Mencatat)