Jarak luncur awan panas guguran satu kilometer ke arah Besuk Kobokan dan masih aman karena jauh dari pemukiman warga.
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) – Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Yudi Cahyono mengatakan, letusan dan awan panas yang turun dari Gunung Semeru tidak menimbulkan dampak serius bagi warga di lereng gunung tertinggi di Jawa itu. Pulau.Pada Rabu pukul 10.53 WIB, Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali meletus dengan ketinggian letusan sekitar 700 meter, disertai panas. awan longsoran sejauh satu kilometer.
Jarak luncur awan panas guguran satu kilometer ke arah Besuk Kobokan dan masih aman karena jauh dari pemukiman warga, ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon di Lumajang, Rabu.
Sebab, sebelumnya radius aman yang ditetapkan adalah lima kilometer.
Baca juga: Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas dari Jarak Satu Kilometer
Sejauh ini belum ada laporan adanya jatuhnya abu vulkanik di beberapa wilayah lereng Gunung Semeru, namun petugas terus memantau dan selalu berkoordinasi dengan petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, ujarnya.
Ia mengatakan BPBD terus memantau sejumlah posko pemantauan yang dipasang CCTV untuk memantau aktivitas Gunung Semeru.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Ghifron Alwi, di Gunung Sawur, dalam keterangan tertulis yang diterima BPBD di Lumajang mengatakan, ketinggian kolom letusan terpantau sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 meter di atas permukaan laut.
Saat terjadi letusan, lanjutnya, kolom abu teramati berwarna putih, abu-abu, atau coklat dengan intensitas tebal mengarah ke selatan dan barat daya. Terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 142 detik.
Baca juga: Gunung Semeru Meletuskan Abu Setinggi 700 Meter
Aktivitas kegempaan Gunung Semeru pada 8 November 2023 pukul 06.00 – 12.00 WIB mencatat 22 kali gempa erupsi, satu kali gempa awan panas guguran, empat kali gempa guguran, empat kali gempa hembusan, empat kali gempa harmonik, dan dua kali gempa tektonik jauh.
Gunung Semeru masih berstatus waspada atau Level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak atau pusat letusan.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di radius 500 meter dari bantaran sungai sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena dampak meluasnya awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lemparan batu pijar.
Selain itu, kata dia, perlu diwaspadai potensi guguran awan panas, guguran lahar, dan lahar di sepanjang sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan.
Baca juga: Gunung Semeru Masih Alami Letusan Gempa
Wartawan: Zumrotun Solichah
Redaktur: Risbiani Fardaniah
HAK CIPTA © ANTARA 2023