NEWS

Malaysia dukung upaya Indonesia dan Laos selesaikan krisis Myanmar

Malaysia dukung upaya Indonesia dan Laos selesaikan krisis Myanmar

Kuala Lumpur (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan menyatakan dukungan dan kesediaan Malaysia untuk bekerja sama dengan Indonesia dan Laos dalam menjamin kelangsungan upaya penyelesaian krisis di Myanmar, kata Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam siaran pers di Putrajaya, Senin. .Kementerian juga menyatakan bahwa Mohamad mendesak ASEAN untuk melanjutkan upaya memfasilitasi solusi damai atas krisis di Myanmar dengan menciptakan kondisi yang kondusif untuk mengadakan dialog dan mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada seluruh pemangku kepentingan, sebagaimana diamanatkan oleh para pemimpin ASEAN.

Pernyataan Mohamad tersebut disampaikan dalam sesi pertemuan para menteri luar negeri ASEAN di Luang Prabang, Laos.

Mohamad juga mengingatkan seluruh pihak terkait untuk mematuhi dan melaksanakan Lima Poin Konsensus.

Mohamad menyambut baik prioritas Laos dalam masa kepresidenannya yang berfokus pada konektivitas dan ketahanan regional.

Ia juga menekankan pentingnya ASEAN menggandakan upayanya untuk melindungi kawasan dan ancaman eksternal yang berdampak pada perdamaian, keamanan, dan stabilitas kawasan.

Baca juga: Retno: ASEAN Terus Jadikan 5PC Sebagai Rujukan Utama Selesaikan Masalah Myanmar Baca Juga: Retno: ASEAN Terus Jadikan 5PC Sebagai Rujukan Utama Selesaikan Masalah Myanmar

Ia juga menggarisbawahi perlunya memperkuat sentralitas dan kesatuan ASEAN serta memastikan bahwa ASEAN mendorong upaya membangun arsitektur regional.

Terkait krisis di Jalur Gaza, Malaysia mendesak kekerasan dihentikan dan gencatan senjata segera dilaksanakan.

Mohamad mengingatkan, kekejaman yang terus terjadi hanya menambah penderitaan yang dihadapi rakyat Palestina selama lebih dari 75 tahun.

Mohamad juga menyerukan agar bantuan kemanusiaan dapat disalurkan tanpa hambatan kepada masyarakat Palestina di Gaza, selain menyambut baik keputusan Mahkamah Internasional pada 26 Januari 2024.

Terkait Laut Cina Selatan, ia menyatakan kekecewaannya karena posisi ASEAN terhadap Laut Cina Selatan tidak diperhitungkan dalam Dokumen Akhir KTT Gerakan Non-Blok ke-19 yang disahkan di Kampala, Uganda, pada 20 Januari 2024.

Ia juga menyatakan perlunya ASEAN menangani masalah Laut Cina Selatan dengan tepat.

Baca juga: Pejabat Senior Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

Wartawan : Virna P Setyorini
Redaktur: Jafar M Sidik
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version