NEWS

Makna Itikaf di Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan, Simak Prioritasnya

Makna Itikaf di Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan, Simak Prioritasnya


Dikutip dari laman Kementerian Agama, berikut tata cara melaksanakan Iqaf yang dianjurkan:

1. Luruskan niat karena Allah SWT.

2. Merasakan hikmah Itikaf adalah ia memutuskan sementara waktu dari segala hal di dunia untuk beribadah. 3. Seseorang yang beritikaf tidak meninggalkan masjid, kecuali hanya untuk memenuhi suatu keinginan yang harus ia laksanakan.

4. Tetap menjaga amalan ibadah pagi dan sore, seperti dzikir pagi dan petang, shalat khitanan dhuha, khitanan pengasuhan, shalat qiyamullail, shalat khitanan wudhu, dzikir setelah shalat dan juga mengumandangkan adzan.

5. Berusahalah dengan sungguh-sungguh agar dapat bangun sebelum waktu shalat dengan waktu yang cukup untuk persiapan shalat, sehingga dapat menunaikan shalat lima waktu dengan khusyuk dan tenang, daripada terlambat, apalagi jika sudah terlanjur melakukan I’tikaf pada waktu shalat. Masjid.

6. Memanfaatkan waktu iqaf dengan melakukan berbagai amalan sunnah seperti membaca Al-Quran, berdzikir, membaca tasbih, tahlil, tahmid, takbir, istighfar, membaca doa kepada Nabi Muhammad SAW, membaca Al-Quran, membaca terjemahannya, membaca hadis-hadis Nabi, dan membaca sejarah hidupnya. Jangan biarkan waktu berlalu hanya dengan tidur dan bercanda dengan orang lain yang sedang menjalankan Iqaf.

7. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang cukup serta istirahat yang cukup, tujuannya tidak hanya untuk menjaga kebugaran jasmani tetapi juga untuk melatih ketenangan dan ketaqwaan serta tidak menyia-nyiakan waktu.

8. Selalu menjaga kebersihan dan kesucian diri serta tempat ikat dengan selalu berwudhu. Itikaf juga merupakan kesempatan untuk saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran, sehingga mempererat tali kebersamaan dalam beribadah.

Singkatnya, Itikaf adalah menerapkan sunnah dalam kehidupan sehari-hari, dengan harapan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Exit mobile version