Lampung Barat (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, menggelar sosialisasi audit kasus stunting pada tahun 2023 guna mempercepat penurunan kasus stunting hingga 14 persen pada tahun 2024.Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Lampung Barat Sugeng Raharjo saat dihubungi dari Lampung Selatan, Kamis, mengatakan melalui kegiatan ini diharapkan penurunan kasus stunting dapat tercapai, mengingat pemerintah telah menetapkan stunting sebagai penyakit yang mematikan. isu prioritas nasional.
Komitmen tersebut diwujudkan dengan dimasukkannya stunting dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang signifikan dari 27,6 persen pada tahun 2019, diharapkan menjadi 14 persen pada tahun 2024, ujarnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kata dia, Pemkab Lampung Barat melakukan terobosan dalam menurunkan prevalensi stunting melalui bantuan keluarga.
Baca juga: Ketua PKK Lampung Ajak Kader Jadi Penggerak Atasi Stunting
“Pendampingan dilakukan secara berkesinambungan mulai dari calon pengantin, ibu hamil dan nifas serta bayi hingga usia dua tahun yang dilakukan oleh kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) di setiap pekon atau kelurahan,” ujarnya. .
Ia juga mengatakan, dengan adanya pendampingan dari pihak keluarga, diharapkan seluruh faktor risiko stunting dapat diketahui sejak dini dan dilakukan upaya untuk meminimalisir faktor risiko tersebut.
“Tim pendamping keluarga terdiri dari tiga unsur yaitu bidan dan tenaga kesehatan, kader PKK, dan kader KB yang dibentuk di tingkat desa dan kelurahan,” ujarnya.
Menurutnya, hal ini diharapkan dapat melakukan intervensi dalam menurunkan stunting di Lampung Barat.
“Dengan cara ini diharapkan kita mendapatkan solusi dari setiap permasalahan, mendapatkan pelayanan yang tepat terhadap kasus stunting yang sulit, sesuai rencana tindak lanjut yang akan diberikan oleh tim ahli audit kasus stunting,” ujarnya.
Baca juga: BKKBN Lampung: Pemeriksaan Kesehatan Calon Pengantin Bisa Cegah Stunting
Ia menyatakan, Kabupaten Lampung Barat berdasarkan data penimbangan pada Agustus 2022, terdapat 1.058 anak stunting dari 19.982 balita.
“Dengan lokasi terbanyak di Desa Sekincau yakni 52 balita dan di Pekon Tugu Ratu Kecamatan Suoh sebanyak 41 balita,” ujarnya.
Oleh karena itu, Kecamatan Sekincau dan Pekon Tugu Ratu dipilih menjadi lokus audit kasus stunting pada tahun 2023.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Dinas Kabupaten Lampung Barat Danang Harisuseno mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah kabupaten setempat untuk mencari penyebabnya. stunting pada balita agar kedepannya dapat tercapai. diidentifikasi.
Selain itu juga sebagai sarana bagi Pemkab Lampung Barat untuk melihat sejauh mana penanganan stunting di Bumi Sai Betik Beguai Jejama, kata Danang.
Baca juga: Dinas Kesehatan Lampung Sebut Perbanyak Konsumsi Protein Hewani Cegah Stunting
Sebelumnya, Pemkab Lampung Barat telah melakukan audit kasus stunting pada 20 September 2023 yang lokusnya di Kecamatan Sekincau dan Pekon Tugu Ratu Kecamatan Suoh.
Wartawan: Riadi Gunawan
Redaktur: Bambang Sutopo Hadi
HAK CIPTA © ANTARA 2023