Kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan berada pada kategori sedang
Jakarta (ANTARA) – Indeks kualitas udara (AQI) di DKI Jakarta mencapai angka 156 atau termasuk dalam kategori tidak sehat, berdasarkan informasi dari situs pemantauan kualitas udara IQAir pada Minggu pukul 07.56 WIB.Situs pemantauan kualitas udara terbaru juga menempatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk kedelapan di dunia.
Sementara itu, lima negara pertama dengan kualitas udara terburuk di dunia adalah Lahore (Pakistan) dengan IQA 302, disusul Delhi (India) di peringkat 267, dan di peringkat ketiga ada Kolkata, India di peringkat 210. , di Dhaka berada di posisi keempat, dan Bangladesh di posisi kelima dengan nilai 190. Berdasarkan Sistem Informasi Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa secara keseluruhan kualitas udara di Jakarta masuk dalam kategori sedang dengan indeks 73 dan polusi udara PM2.5.
Angka ini menjelaskan tingkat kualitas udara yang tidak mempengaruhi kesehatan manusia atau hewan tetapi mempengaruhi sensitifnya tanaman dan nilai estetika.
Sejumlah wilayah yang terpantau di Bundaran HI (68), Kelapa Gading (61), Jagakarsa (61), Kebon Jeruk (73) dan Lubang Buaya (53).
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat menggunakan masker saat berada di lokasi dengan tingkat polusi udara tinggi.
Masyarakat juga diimbau untuk selalu memperhatikan informasi kualitas udara, khususnya dari BMKG, KLHK dan Dinas Lingkungan Hidup setempat sebagai lembaga pemerintah yang berwenang, kata Plt Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan di Jakarta, Senin (11/9).
Baca juga: Jaga Kualitas Udara, Heru Tanam 200 Pohon di TPU Waduk Cipayung
Reporter: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Redaktur: Ganet Dirgantara
HAK CIPTA © ANTARA 2023