Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara di DKI Jakarta membaik pada Minggu pagi berdasarkan data situs pemantau kualitas udara, IQAir.Berdasarkan pantauan pukul 05.57 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada pada angka 94 atau masuk kategori sedang dengan partikel halus (Partikulat
Materi/PM) 2.5.
Situs pemantauan kualitas udara terbaru mencatatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk ke-21 di dunia, lebih baik dibandingkan peringkat kualitas udara pada Sabtu (17/11) pagi yang menduduki peringkat kelima terburuk di dunia dengan AQI 160.
Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada hari Minggu adalah Karachi (Pakistan) dengan indeks kualitas udara 382, kemudian Lahore
(India) di nomor 381, lalu Delhi (India) di nomor 204 dan Kuwait City (Kuwait) di nomor 176.
Baca juga: Jaga Kualitas Udara, Heru Tanam 200 Pohon di TPU Waduk Cipayung
Baca juga: DKI dan Polda Metro Jaya Lanjutkan Razia Uji Emisi Tanpa Denda
Sejumlah wilayah di Jakarta tercatat memiliki kualitas udara dalam kategori tidak sehat, yakni Pantai Indah Kapuk (141), Kebon Jeruk (132), dan Tegal Alur (129).
Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan Hidup dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta menyatakan kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan masuk kategori tidak sehat dengan indeks 136 dan pencemaran udara PM2,5.
Angka tersebut memberikan penjelasan mengenai tingkat kualitas udara yang tidak mempengaruhi kesehatan manusia atau hewan tetapi mempengaruhi sensitif dan estetika tanaman.
Sejumlah wilayah yang dipantau antara lain Bundaran HI (136), Kelapa Gading (68), Jagakarsa (77), Kebon Jeruk (77) dan Lubang Buaya (59).
Reporter: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Redaktur: Sri Muryono
HAK CIPTA © ANTARA 2023