Menurut Supriyono, secara umum ada 2 jenis kualitas yang diakui (Wijaya, 2011), yaitu:
1. Kualitas Desain (quality of design)
Spesifikasi produk mempengaruhi kualitas desain. Dengan kata lain, fungsi produk tidak berubah; perbedaannya hanya pada desain produknya. Suatu produk dianggap memiliki kualitas desain yang tinggi jika memenuhi semua persyaratan fisik atau kinerja yang berlaku.
Target pasar yang akan dimasuki organisasi dipilih berdasarkan kualitas desain. Jika pasar sudah mengambil keputusan, maka kualitas akan memenangkan persaingan. Tingkat keseragaman menjadi penting pada saat ini.
2. Kualitas kesesuaian
Sejauh mana suatu produk memenuhi kriteria atau spesifikasi yang berbeda dikenal sebagai kualitas kesesuaian. Apabila suatu produk tidak menyimpang dari spesifikasi yang telah ditentukan dan dapat memuaskan keinginan pelanggan, maka dianggap mempunyai kualitas kesesuaian. Hal ini memastikan bahwa pelanggan senang dengan produk yang mereka terima.
Total biaya yang rendah disebabkan oleh tingginya kualitas kesesuaian karena tidak ada lagi biaya yang terkait dengan penggantian barang yang rusak atau cacat. Oleh karena itu, manajemen harus mempertimbangkan tingkat kepatuhan secara serius ketika merencanakan dan mengawasi proyek.