NEWS

Komitmen EndressHauser untuk melindungi ekosistem laut

Komitmen EndressHauser dalam lindungi ekosistem laut

Jakarta (ANTARA) – Perusahaan instrumentasi pengukuran, jasa dan solusi rekayasa proses industri Endress+Hauser mengumumkan kerja sama dengan Coral Triangle Center, sebuah yayasan nirlaba independen yang mengelola sumber daya laut dan pesisir berkelanjutan di Kawasan Konservasi Laut Nusa Penida, di yang Mengadopsi-a-Coral.Kolaborasi dinamis ini sejalan dengan komitmen Endress+Hauser untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan membangun masa depan yang berkelanjutan dan memberdayakan pertumbuhan dengan cara yang etis dan bertanggung jawab.

“Merawat ekosistem laut dan pesisir bukan hanya tanggung jawab kami, tetapi juga komitmen kami terhadap generasi masa depan,” kata Presiden Direktur PT Endress+Hauser Indonesia Henry CHIA dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Sebagai perusahaan yang bertujuan mencapai kesuksesan jangka panjang, Endress+Hauser mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis ekologi dan sosial. Endress+Hauser juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan.

Delapan belas peserta yang sebagian besar merupakan Managing Director dari Endress+Hauser Asia Pasifik terlibat dalam perjalanan ini.

Baca juga: Pertamina Transplantasi Karang untuk Jaga Ekosistem Laut Banyuwangi

Setibanya di Nusa Lembongan, peserta disambut oleh Ketua komunitas Surya Mandiri Sukitra yang bertanggung jawab pada kegiatan Adopt-a-Coral, kemudian I Wayan Suwarbawa selaku Ketua Pokmaswas Gili Bhuana yang bertanggung jawab terhadap rehabilitasi mangrove di Nusa Lembongan dan Cikal dari Pusat Segitiga Karang.

Pada kesempatan ini, Endress+Hauser Indonesia yang diwakili oleh Henry Chia selaku President Director Endress+Hauser Indonesia didampingi Jens Winkelmann, Corporate Sales Director Asia Pacific, secara simbolis menyerahkan bantuan dana untuk rehabilitasi terumbu karang dan penanaman mangrove di Nusa Lembongan melalui Coral Pusat Segitiga.

“Kegiatan yang dilakukan bersama Coral Triangle Centre membuka wawasan bahwa menjaga alam dalam hal ini terumbu karang dan mangrove sangat penting tidak hanya bagi habitat itu sendiri, tetapi juga bagi warga sekitar,” kata Henry.

Lanjut Henry, dengan mengikuti program ini, Endress+Hauser telah turut serta melestarikan kekayaan alam Nusa Lembongan, membentuk warisan budaya yang berkelanjutan, dan memupuk dunia yang mengutamakan keselarasan antara industri dan alam.

Lokasi restorasi terumbu karang ini terletak di Mangrove Point, Nusa Lembongan, mencakup sekitar 3.099 meter persegi terumbu karang yang berada di KKP Nusa Penida.

Baca juga: Ribuan Warga Bersihkan Pantai untuk Mendukung Ekosistem Laut Dalam di Sanfest 2023

KKL Nusa Penida merupakan rumah bagi beberapa ekosistem laut paling beragam di dunia, terdiri dari sekitar 296 jenis karang dan 576 jenis ikan.

Kawasan ini merupakan habitat penting bagi megafauna laut, seperti pari manta dan mala. KKP Nusa Penida bertujuan untuk melindungi ekosistem laut dan pesisir, sekaligus menjaga penghidupan masyarakat setempat.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada bulan September 2023 ini, peserta turut berkontribusi aktif dalam konservasi karang dengan menempelkan baby coral atau pecahan karang dan menempelkan keinginannya dengan menuliskan keinginannya dengan menuliskannya pada selembar daun lontar di atas “star reef” atau rangka besi yang dilapisi bintang. dengan resin fiberglass. dengan pasir.

Terumbu bintang beserta pecahan karangnya kemudian dipindahkan ke dasar laut tempat mereka akan tumbuh. Selanjutnya personel dari grup Surya Mandiri akan memantau pertumbuhan karang dan melakukan pemeliharaan rutin pada terumbu buatan serta memastikan keutuhan struktur terumbu bintang. Mereka kemudian akan melaporkan kondisi bayi karang tersebut setelah 6 bulan kepada peserta peserta.

Kegiatan ini diakhiri dengan upaya penanaman mangrove yang bertujuan untuk merevitalisasi hutan mangrove yang terkena dampak negatif pembangunan pesisir di Nusa Lembongan. Berkat upaya bersama pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan, sekitar 44,5 persen hutan mangrove yang rusak telah pulih dengan penanaman sekitar 19.570 bibit mangrove yang mewakili 18 spesies berbeda.

Baca juga: Menaruh Harapan di Laut

Reporter: Maria Rosari Dwi Putri
Redaktur : Siti Zulaikha
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version