Demi memenuhi wasiat ibunya, pria tersebut memutuskan untuk menikah di tengah kesedihan setelah ibunya meninggal. Ibunya meninggal pada malam hari, pria tersebut kemudian menikahi pacarnya keesokan harinya beberapa jam sebelum ibunya dimakamkan.
Dibalut kesedihan, lelaki itu tetap tegar dan mengucapkan persetujuannya dalam satu tarikan napas di depan peti mati ibunya. Penuh haru, keluarga, tamu, dan pelayat pun terlihat tak kuasa menahan air mata.
Pernikahan tersebut dipersiapkan dalam waktu singkat, pernikahan sang pria dan kekasihnya dilangsungkan secara sederhana di kediaman sang pria. Digelar dalam suasana duka, pasangan ini mengenakan busana serba hitam di hari pernikahannya.
Usai resmi menikah, istri pria tersebut menangis tersedu-sedu saat bertukar cincin. Wanita itu kemudian memeluk dan menguatkan suaminya. Tegasnya saat akad nikah, sang pria menangis di pelukan istrinya.