NEWS

Ketum MUI minta kata “Amin” dalam shalat tidak dipolitisasi

Ketum MUI minta kata "Amin" dalam shalat tidak dipolitisasi

Jadi jangan kaitkan ‘Amin’ dalam doa ini dengan Anies Baswedan dan MuhaiminJakarta (ANTARA) – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar meminta agar kata “Amin” dalam doa itu tidak dipolitisasi atau dicampur dengan politik.”Tapi tidak ada hubungannya dengan politik. Bisa jadi orang tersebut diam karena mulutnya sakit atau apalah,” kata Anwar Iskandar dalam keterangan video yang diterima di Jakarta, Kamis.

Pernyataan Anwar Iskandar itu menanggapi viralnya video Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang bercanda soal pengucapan kata “Amin” saat kontestasi Pilpres 2024.

Anwar mengatakan, isu ini menjadi populer karena berkaitan dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang menyingkat namanya menjadi “AMIN” untuk kepentingan pemilu.

Namun kata “Amin” dalam doa, kata dia, tentu tidak ada kaitannya dengan urusan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Baca juga: MUI Ajarkan Hati-hati Bicara Agama

Baca juga: Putra Zulkifli Hasan tegaskan tak ada provokasi atau perselisihan agama

Baca juga: Ketua PUAN tegaskan pernyataan Zulkifli Hasan tidak menghina agama

“Jadi jangan kaitkan ‘Amin’ dalam doa ini dengan Anies Baswedan dan Muhaimin. Tidak ada sangkut pautnya, tidak ada sangkut pautnya,” ujarnya.

Ia juga meminta masyarakat tidak memperpanjang atau membesar-besarkan permasalahan tersebut.

“Jadi ramai karena ada ustad yang bercanda. Ada Ustad Adi Hidayat, ada Ustad Abdul Somad, ada Pak Anies juga. Semuanya mari berjabat tangan, mari saling memaafkan,” ujarnya.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut tindakan yang menyinggung ritual keagamaan melalui narasi politik sebagai bentuk perilaku kekanak-kanakan.

“Kita jangan seperti anak-anak, ‘Amin’ bukan berarti calon presiden. ‘Amin’ sudah ada sejak lama,” kata Ma’ruf Amin.

Ma’ruf mengatakan, kata “Amin” dalam ritual ibadah umum dikatakan mengakhiri dan mengakhiri suatu doa serta bermakna sebagai syarat terkabulnya doa tersebut.

Namun menjelang kontestasi Pilpres 2024, kata tersebut identik dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau yang disingkat pasangan “AMIN”.

“Kalau orang bilang ‘wa lad-daallin’, harusnya bilang ‘amin’, lalu apa bedanya? Ya, tidak mungkin dan semua orang tahu itu,” ujarnya.

Baca juga: Timnas AMIN Sebut Candaan Zulkifli Hasan Soal Sholat Tak Lucu

Baca juga: PAN: Zulkifli Hasan Tidak Mungkin Menghina Agama

Wartawan : Asep Firmansyah
Redaktur: Riza Mulyadi
Hak Cipta © ANTARA 2023

Exit mobile version