Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung kelestarian Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) dan nilai-nilai masyarakat Minang ke depan.“Kita mempunyai kewajiban kepada dunia yaitu UNESCO untuk menjaga lokasi pertambangan batu bara Ombilin, baik dari segi objek maupun nilai-nilai penting dalam kehidupan masyarakat Minang,” kata Direktur Pembinaan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian. Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Irini Dewi Wanti dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Irini mengatakan, Tambang Batubara Ombilin merupakan wujud nyata warisan budaya di Sumbar karena mengandung nilai-nilai kehidupan masyarakat Minang yang juga harus dilestarikan.
Nilai-nilai penting tersebut antara lain kearifan lokal, nilai-nilai kemasyarakatan, kebersamaan dan saling menghormati sehingga upaya pelestarian situs dan nilai-nilai yang ada di masyarakat harus terus berjalan beriringan, ujarnya.
Baca juga: Kemendikbud Kenang Sejarah Lewat Festival Kota Minyak Bajubang
Dijelaskannya, Tambang Batubara Ombilin merupakan sumber energi tak terbarukan yang jika terus dimanfaatkan pada akhirnya akan habis, namun tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat.
“Kalau kita bicara dalam konteks budaya, semakin dieksplorasi maka semakin banyak perhatian yang diberikan. Malah akan semakin kaya dan semarak,” ujarnya.
Ketua Kurator Galanggang Arang WTBOS Edy Utama menjelaskan, sebagai kawasan geokultural, Minangkabau juga meninggalkan warisan budaya yaitu adat istiadat Minangkabau yang tak lekang oleh waktu.
Banyak sekali kearifan tradisional dan kearifan lokal yang menjadi modal masyarakat Minangkabau untuk menjawab tantangan perkembangan saat ini.
Baca juga: Kemendikbud dukung pengembangan SDM lewat Festival Kota Kata Kita
Hal ini menunjukkan betapa handal dan tanggapnya masyarakat Minangkabau dalam menghadapi berbagai peradaban yang datang ke desanya.
“Masyarakat Minangkabau mempunyai kemampuan yang kuat dan mekanisme tersendiri dalam melindungi, melestarikan dan mengembangkan budayanya di tengah perubahan zaman,” kata Edy.
Keberadaan Tambang Batubara Ombilin, jalur kereta api, dan Pelabuhan Teluk Bayur menjadi sumber perubahan yang sinergis bagi Minangkabau dalam memasuki modernisasi budaya dan globalisasi.
Namun menurut Edy, kemampuan dan mekanisme masyarakat Minang masih perlu dibuktikan efektif dalam menghadapi situasi budaya di masa depan.
Baca juga: Kemendikbud resmi buka Pekan Kebudayaan Nasional 2023
“Warisan budaya patut dijaga dan dikembangkan karena terdapat kearifan, pengetahuan, dan praktik budaya yang menjadi objek pemajuan budaya sekaligus modal sosial bagi anak-anak nagari Minangkabau untuk mencapai kehidupan yang lebih baik,” kata Edy.
Wartawan: Astrid Faidlatul Habibah
Redaktur: Bambang Sutopo Hadi
HAK CIPTA © ANTARA 2023