NEWS

Kementerian Koperasi dan UKM menyebut minyak goreng merah sudah diproduksi

Kemenkop UKM sebut minyak makan merah sudah diproduksi

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyatakan pabrik minyak nabati merah sudah aktif berproduksi sejak akhir tahun lalu.“Sudah mulai beroperasi sejak akhir tahun lalu,” kata Deputi Bidang Koperasi Ahmad Zabadi saat ditemui usai acara penandatanganan MoU Indonesia-Timor Leste di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, produksi kumulatif minyak berbahan sawit sebanyak 7,2 ton dan masih dipasarkan hanya ke daerah sekitar.

Menurut dia, hal tersebut dikarenakan pabrik yang dibangun masih berkonsep mini plan. Oleh karena itu, partai berupaya menambah jumlah pabrik produksi minyak nabati merah di beberapa titik di Tanah Air.

“Tidak ada masalah dan sudah berjalan, dan suatu saat akan kami jalankan kembali,” ujarnya.

Sementara itu, dia mengatakan pabrik yang sudah beroperasi berada di Deli Serdang, Sumatera Utara, dan akan diperluas ke wilayah Riau.

“Kami masih melakukan pengembangan di beberapa titik, seperti di Riau,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, selain berupaya memperluas produksi minyak nabati merah, pihaknya juga memberikan bantuan kepada pabrik-pabrik yang sudah beroperasi agar bisa memberikan dampak yang lebih besar, serta menjadi pabrik percontohan keberlanjutan minyak ini. produksi.

“Tetapi kami akan terus memberikan bantuan agar dapat diolah lebih luas dan berdampak lebih besar serta menjadi role model bagi perkembangan industri kelapa sawit,” ujarnya.

Sebelumnya pada 18 Juli 2022, Menteri Koordinator UKM Teten Masduki mengatakan minyak goreng merah menjadi solusi bagi petani yang selama ini sangat bergantung pada penjualan tandan buah segar (TBS) kepada industri minyak goreng yang masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.

“Petani terkadang kesulitan menjual TBSnya atau harganya rendah karena tidak memiliki teknologi untuk mengolah minyak sawitnya menjadi CPO dan minyak nabati,” kata Teten.

Teten mengatakan, harga jual minyak goreng merah akan lebih murah dibandingkan minyak goreng yang biasa dikonsumsi masyarakat, serta memiliki kandungan protein dan vitamin A yang lebih tinggi.

Baca juga: Menteri BUMN Tinjau Progres Pembangunan Pabrik Minyak Merah Goreng di Sumut

Baca juga: Kementerian BUMN Siap Fasilitasi Produksi Minyak Goreng Merah

Wartawan: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Redaktur: Nurul Aulia Badar
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version