NEWS

Kementerian Koperasi dan UKM mendorong kewirausahaan di sektor teknologi dan pertanian

Kemenkop UKM genjot wirausaha pada sektor teknologi, agrikultur

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koperasi dan UKM fokus mengembangkan kewirausahaan di bidang teknologi, pertanian, kesehatan, kebugaran, dan kecantikan untuk mewujudkan target penambahan 1 juta wirausahawan mapan pada tahun ini.Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah menilai Indonesia memiliki banyak sumber daya alam di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Namun, tidak banyak pengusaha yang terjun di sektor tersebut.

“Selama tiga tahun terakhir, ketika saya mengunjungi Pak Menteri (Teten Masduki), komentarnya selalu bertanya, ‘Kenapa exponya selalu kerupuk dan keripik? Coba cari yang berbasis teknologi dan inovasi agar berkelanjutan,” kata Siti di acara Entredev Open Call. 2024 di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan, kewirausahaan di bidang makanan dan minuman saat ini sedang menjamur di seluruh Indonesia, sehingga Kementerian Koperasi dan UKM ingin mendorong kewirausahaan di sektor-sektor potensial lainnya terutama pertanian, kesehatan, kecantikan, dan teknologi agar berkembang dan semakin maju.

Siti menegaskan, usaha di sektor tersebut harus berbasis pada inovasi dan teknologi agar usahanya berkelanjutan dan bertahan lama.

Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM kembali menggelar program Pengembangan Wirausaha (Entredev) pada tahun ini untuk mengembangkan usaha para wirausaha di ketiga sektor tersebut agar semakin mapan.

Jika tahun-tahun sebelumnya diperuntukkan bagi calon wirausaha dan wirausaha pemula, maka Entredev 2024 hanya akan dibuka bagi wirausahawan mapan di bidang kesehatan, kecantikan dan kebugaran, teknologi, pertanian. Mereka harus memiliki usaha yang sudah berjalan minimal dua tahun dan memiliki omzet minimal Rp 300 juta per tahun.

“Harapan kami melalui Entredev 2024 dapat melahirkan wirausaha-wirausaha yang inovatif, berbasis teknologi, dan berkelanjutan,” kata Siti.

Lebih lanjut ia menjelaskan, program Entredev yang berjalan sejak tahun 2021 telah membantu para pengusaha meningkatkan omzetnya sebesar 30 hingga 40 persen. Sebanyak 97 persen dari 2.300 peserta yang mengikuti program ini juga dinilai mampu menemukan solusi atas berbagai permasalahan bisnis yang dijalankannya.

Selain itu, Entredev 2023 juga memberikan peluang bagi para wirausaha untuk mengembangkan jaringan, mencari mitra usaha, dan meningkatkan usahanya. 34 persen peserta Entredev 2023 telah berkolaborasi dengan mitra pemangku kepentingan.

Siti mengatakan, beberapa peserta unggulan Entredev bahkan berhasil masuk ke supermarket premium, dan ada juga peserta start up yang berhasil mendapatkan pendanaan awal.

Ia menargetkan sebanyak 2.300 peserta mengikuti program Entredev pada tahun ini. Pendaftaran dibuka hingga 11 Maret 2024.

Baca juga: Teknologi AI berpotensi membantu pembuatan kebijakan untuk mengembangkan UMKM

Baca juga: MenKopUKM: pemerataan akses teknologi dorong akselerasi UMKM go digital

Wartawan : Shofi Ayudiana
Redaktur: Nurul Aulia Badar
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version