Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika memfasilitasi kegiatan sulih suara bahasa isyarat pada debat calon presiden dan wakil presiden (cawapres) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sebagai upaya menjadikan pemilu lebih inklusif.“Yang terpenting dari upaya ini adalah informasi terkait visi dan misi calon pemimpin bangsa dapat dijangkau oleh semua kalangan, dan lebih inklusif,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian. Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, dalam siaran persnya, Minggu.
Usman menilai dengan adanya fasilitas sulih suara bahasa isyarat, penyandang disabilitas juga bisa mendapatkan pemahaman dan pendidikan politik secara utuh dari perdebatan tersebut sebelum menentukan pilihannya saat memilih.
Ia menegaskan, Pemerintah memastikan setiap warga negara mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pemilu politik pada Pemilu 2024.
Baca juga: Pengamat Sebut Debat Kelima Jadi Poin Terakhir Capres Sampaikan Gagasannya
Hal ini termasuk mengakui dan melindungi hak-hak politik seluruh warga negara, tanpa memandang jenis kelamin, usia, disabilitas, etnis, agama atau latar belakang sosial ekonomi, selama mereka memenuhi persyaratan.
“Sehingga Pemilu 2024 terselenggara secara inklusif dan bersahabat dengan teman-teman penyandang disabilitas,” kata Usman.
Kegiatan dubbing debat capres dan cawapres yang digelar di Kementerian Komunikasi dan Informatika ini bekerjasama dengan Pengurus Pusat Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin).
Aksi ini dilakukan dalam rangka pemenuhan hak penyandang disabilitas tuna rungu untuk memperoleh fasilitas dan akses informasi pada acara debat capres dan cawapres.
Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam hal ini Direktorat Jenderal IKP melalui GPR TV menyediakan ruangan, perlengkapan live streaming dan beberapa fasilitas pendukung lainnya.
Kegiatan dubbing bahasa bersama ini juga dilakukan pada debat pilpres keempat pada 21 Januari 2024. Rencananya, pada debat kelima yang digelar pada Minggu, kegiatan serupa akan kembali digelar.
Baca juga: Ini Profil 12 Panelis Debat Final Capres Pemilu 2024
Ketua Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo) Laura Lesmana Wijaya juga mengapresiasi upaya Kementerian Komunikasi dan Informatika yang memfasilitasi kegiatan mereka.
Menurutnya, hal ini merupakan salah satu langkah nyata pemerintah untuk mendorong keterlibatan seluruh kalangan dalam turut serta membangun bangsa.
“Saya berharap kerja sama ini tidak hanya bersifat sementara tetapi dapat dijadikan tugas tetap negara. Ini bisa menjadi model akses informasi bagi daerah lain untuk selalu berkolaborasi dan melibatkan masyarakat kita,” ujarnya.
Laura mengatakan, kegiatan dubbing debat capres dan cawapres diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Gerkatin yang merupakan mitra Pusbisindo.
“Mitra kami sangat kuat karena mempunyai tujuan yang sama yaitu memberikan akses yang penuh, adil dan inklusif bagi teman-teman tunarungu. Maka kami merasa perlu untuk berkolaborasi dengan Kominfo untuk akses dan fasilitas komunikasi dan informasi yang berkualitas,” kata Laura. .
Baca juga: Jokowi Minta Seluruh Calon Presiden Tak Terjebak dalam Debat Pribadi
Wartawan: Fathur Rochman
Redaktur : Siti Zulaikha
Hak Cipta © ANTARA 2024