NEWS

Kemendikbud harus buat rancang induk pendidikan hadapi digitalisasi

Kemendikbud harus buat rancang induk pendidikan hadapi digitalisasi

Jakarta (ANTARA) – Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Profesor Cecep Darmawan menyarankan agar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) segera membuat rencana induk dan peta jalan pendidikan nasional untuk menghadapi tantangan digitalisasi.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diharapkan segera membuat master plan atau peta jalan pendidikan di era digital saat ini, ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan, master plan tersebut bisa memuat kebijakan terkait pendidikan dari waktu ke waktu untuk menghadapi tantangan era digital.

Arah kebijakan pendidikan di era digital, kata dia, dapat diwujudkan melalui rekonstruksi UU Sistem Pendidikan Nasional yang lebih progresif, visioner, dan futuristik sehingga mampu menjawab setiap tantangan zaman.

Kebijakan terkait pemerataan akses terhadap pendidikan berkualitas juga harus dilaksanakan dengan mengoptimalkan pemenuhan delapan standar pendidikan, seperti standar infrastruktur digital secara merata dan berkeadilan.

Padahal, kata dia, untuk menghadapi tantangan era digital, standar digitalisasi pendidikan perlu ditingkatkan.

Baca juga: Pelaku industri dorong pendidikan berbasis industri dan lingkungan hidup

Ia menyatakan, rencana induk pendidikan nasional juga perlu memuat rumusan kurikulum masa depan yang mampu meningkatkan karakter, integritas, produktivitas, profesionalisme, daya saing, mutu, dan kompetensi lulusan pendidikan di era digital.

“Perlu juga upaya penguatan menghubungkan dan mencocokkan “antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri melalui revitalisasi pendidikan vokasi,” ujarnya.

Selain Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, satuan pendidikan dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), kata dia, juga berperan penting dalam menjawab tantangan digitalisasi.

Menurut Cecep, selain formasi keterampilan keras Satuan pendidikan juga diharapkan mampu mengubah paradigma proses pembelajaran menuju pembentukan keterampilan lunak atau kemampuan hidup serta karakter.

Satuan pendidikan diharapkan mampu memperkuat kompetensi dan literasi digital seluruh elemen pendidikan agar lebih melek digital dan memperkuat infrastruktur, berupa sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran di era digital.

Begitu pula PGRI harus memaknai era digitalisasi ini dengan mengambil peran sebagai agen perubahan sekaligus agen berpikir kritis serta memiliki kompetensi dan keterampilan abad 21 yang memiliki literasi digital yang kuat, ujarnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan berdasarkan data Future of Jobs Report dari Word Economic Forum, sebanyak 85 juta pekerjaan akan hilang. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan 67 juta lapangan pekerjaan yang akan bertambah.

Ia mengatakan perkembangan teknologi kecerdasan buatan merupakan tantangan yang harus diatasi oleh generasi muda.

Baca juga: Jokowi Sebut Program SMKN 1 Bengkulu “link and match” dengan industri
Baca juga: Talenta digital yang “link and match” diperlukan untuk memenuhi kebutuhan SDM SPBE
Baca juga: Dirjen Vokasi Minta LKP “link and match” dengan dunia industri

Wartawan: Moch Mardiansyah Al Afghani
Redaksi : M.Hari Atmoko
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version