Sejarah senam di Indonesia erat kaitannya dengan perkembangan pendidikan jasmani dan pendidikan secara keseluruhan. Di Yunani Kuno, filosofi yang diyakini adalah bahwa kebugaran jasmani dapat mempengaruhi kualitas pendidikan secara umum. Oleh karena itu, pendidikan jasmani merupakan aspek penting dalam setiap program pendidikan.
Pada masa itu senam dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, mengikuti prinsip-prinsip pendidikan yang telah diterapkan oleh masyarakat Yunani sebagaimana dijelaskan dalam buku berjudul Buku Ajar Senam Dasar.
Menurut Fajar Sriwahyuniati, dkk, dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Senam Lantai (2019), senam pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1912, pada masa penjajahan Belanda. Pendidikan jasmani telah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah, dan senam telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari materi pendidikan jasmani. Sistem senam yang pertama kali diperkenalkan adalah versi Jerman, dengan penekanan pada variasi gerakan sebagai sarana pendidikan.
Namun, pada tahun 1916, sistem tersebut digantikan oleh sistem Swedia, yang menekankan manfaat pergerakan dan diperkenalkan oleh Dr. HF Minkema, seorang petugas medis dari Angkatan Laut Kerajaan Belanda.
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942, kegiatan senam dilarang di sekolah dan masyarakat. Jepang menggantinya dengan “Taiso”, sejenis senam pagi yang dilakukan di setiap sekolah dengan iringan radio secara serentak. Namun ketika Indonesia merdeka, Taiso mendapat tentangan dari masyarakat, dan senam warisan pemerintah Belanda dikembalikan ke sekolah-sekolah.
Pendidikan jasmani terus berkembang bersama unsur-unsur lain, memadukan olahraga dengan nilai-nilai rekreasi, sportivitas, dan semangat perjuangan, sehingga melahirkan kegiatan yang lebih kompetitif dan menarik bagi siswa.
Sejarah senam di Indonesia mencerminkan evolusi pendidikan jasmani dan pentingnya kebugaran jasmani dalam pembentukan karakter individu. Dengan memahami sejarah tersebut, kita dapat melihat bagaimana senam menjadi bagian integral dari sistem pendidikan Indonesia dan memahami nilai-nilai yang ditanamkan melalui olahraga dan gerak tubuh.