Archais, berasal dari bahasa Yunani “arkhaikos” yang berarti kuno. Kata kuno artinya berkaitan dengan masa lalu, sebagaimana dimaksud dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Menurut Dr Roli Fola Cahya Hartawan dalam bukunya “Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Tinggi” (2023), bahasa kuno merupakan ragam bahasa tertua yang kini sudah jarang digunakan karena dianggap tidak relevan dan ketinggalan zaman.
Ragam bahasa kuno sering dikaitkan dengan ragam bahasa klasik, meskipun keduanya mempunyai perbedaan. Perbedaan utamanya terletak pada kosakatanya, ragam kuno mencakup kata-kata sehari-hari dari zaman dahulu, sedangkan ragam klasik memuat kosakata yang digunakan dalam karya sastra Melayu klasik. Beberapa kata dari ragam klasik masih familiar dan digunakan sampai sekarang.
Dalam karya sastra, sebagaimana tertuang dalam artikel jurnal berjudul “Kata-kata Kuno dalam Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya Sebagai Alternatif Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Kelas X” karya Reni Wulandari dkk, kata-kata kuno merupakan kata-kata yang lazim digunakan. di masa lalu dan sesuai dengan konteks pada saat itu. Penggunaan kata-kata kuno saat ini bertujuan untuk memberi gaya atau warna pada tulisan sehingga menarik perhatian pembaca atau pendengar.
Nurul Hidayah dalam bukunya “Belajar Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi” menyatakan bahwa arkaisme atau kata-kata kuno adalah ajaran penggunaan kata atau kalimat yang dianggap kuno dan terkesan primitif. Penggunaan kata kuno pada masa kini memerlukan penyesuaian dengan situasi dan selera nilai-nilai yang dianut masyarakat saat ini.
Saat ini penggunaan kata-kata kuno lebih ditujukan untuk melestarikan budaya kata-kata masa lalu di Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh Rifan Bilaldi dalam bukunya “Detektif Bahasa”.
Namun kata archaic sudah jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari karena penutur aslinya sudah tidak ada lagi. Penggunaan diksi kuno lebih banyak ditemukan pada saga-saga kuno atau seni pedalangan, sehingga menimbulkan rasa sakral dan menghormati nilai-nilai tradisional.